Kabar24.com, SURABAYA - Koordinator NU Lovers Indonesia Mujiburrohman mengharapkan muktamirin (peserta muktamar) menjaga kualitas Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus.
"Muktamirin harus fokus pada materi muktamar dan tidak terpengaruh isu dukung-mendukung antar-kandidat. Muktamar adalah momentum membuat desain dan strategi bersama untuk masa depan NU yang lebih baik," katanya di Surabaya, Jumat (31/7/2015).
Oleh karena itu, kata koordinator komunitas kaum muda NU itu, Muktamar Ke-33 NU di Jombang harus lebih berkualitas dan lebih fokus kepentingan nahdliyin, bukan elite.
"Kalau fokus kandidat berarti fokus elite dan muktamar tidak akan berkualitas," katanya didampingi rekannya Mukafi Makki dari Dewan Koordinasi Nasional Gerbang Santri (Gerakan Kebangkitan Santri).
Hal yang sangat penting dari pelaksanaan muktamar di "markas" para pendiri NU (Jombang) adalah muktamirin perlu meneladani para kiai terdahulu yang selalu menciptakan rasa saling menghormati.
"Untuk kepentingan nahdliyin, para kiai dan semua elite NU harus bersatu," ucap jebolan Pesantren Mughisul Ulum, Sampang, Jatim itu.
Terlepas dari harapan NU Lovers itu, alumni UIN Sunan Ampel Surabaya itu menyatakan bersyukur, karena panitia sudah maksimal dalam menyiapkan akomodasi, konsumsi, keperluan persidangan, posko kesehatan, pengamanan dan lain-lain.
"Kami bersyukur, karena panitia sukses mempersiapkan acara sebesar muktamar yang diprediksi akan dihadiri 4.000-an peserta dan puluhan ribu pengunjung itu," ujarnya.
Apalagi, tempat pelaksanaan muktamar yang menyebar pada empat pesantren yang berjauhan, tentu akan juga menambah kerumitan tersendiri.
Tidak hanya itu, acara-acara pra-muktamar yang dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya juga cukup banyak, seperti sosialiasi pada sembilan kota/kabupaten di Jatim, pagelaran sholawat dan wayang, ziarah ke makam para wali dan pendiri NU.
"Yang tak kalah menariknya adalah pemecahan rekor MURI yakni gerak jalan sarungan di Pasuruan dan Makodam V/Brawijaya. Ada pula seminar dan dialog kebangsaan dengan sejumlah tokoh nasional," tutur putra Sampang, Madura itu.
Oleh karena itu, pihaknya bersyukur atas segala persiapan yang sudah maksimal itu. "Tinggal, kita doakan bersama untuk sukses hajatan lima tahun sekali itu hingga akhir, tentu dengan harapan yang terbaik kepada para muktamirin," timpalnya.
Bebas Intervensi
Senada dengan itu, Mudir Aam Jamiyyah Thoriqoh Al Mutabaroh An Nahdhiyah (JATMAN) KH A Mu'thi Nurhadi meminta semua pihak turut mengawal pelaksanaan Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015.
"Muktamar harus berjalan lancar dan terbebas dari praktek-praktek intervensi dari pihak manapun karena muktamar NU kali ini mengagendakan pemilihan Rais Am dan Ketua Umum PBNU periode 2015-2020," imbuhnya.
Munas JATMAN yang diadakan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 25-28 Juli 2015 telah menghasilkan Maklumat agar pelaksanaan Muktamar NU berjalan aman, lancar, damai dan sukses, serta menjaga persatuan NU, baik sebelum maupun sesudah muktamar.
Sementara itu, Gerakan Penyelamat NU (GPNU) mengingatkan tradisi selalu berebut menolak jabatan, seperti Kiai Bisri dan Kiai Wahab yang menolak menjadi Rais Akbar karena ada Kiai Hasyim Asy'ari, harus menjadi catatan muktamirin, apalagi muktamar kali ini dilaksanakan di Jombang.