Bisnis.com, JAKARTA— Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengonsolidasikan Partai Syriza sebelum pemungutan suara dilakukan di parlemen terkait terkait paket kebijakan kedua yang dituntut kreditor internasional, agar pembicaraan mengenai paket bantuan baru bisa dimulai.
Tsipras mendapat kritikan tajam dari partai sayap kiri yang dipimpinnya, terkait kebijakan penaikan pajak yang diikuti reformasi pasar dan pengurangan anggaran belanja sebagaimana dituntut kreditor.
Namun demikian, Yunani diperkirakan akan menerima paket melalui persetujuan parlemen yang didukung sejumlah partai oposisi proEropa.
Tsipras menyatakan keinginannya untuk menandatangani paket bantuan itu. Dengan demikian, Yunani mendapat pinjaman baru sebanyak 86 miliar euro untuk memperkiuat sistem keuangan. Selain itu, Yunani berpeluang tidak ke luar dari nilai tukar euro kalau paket itu disetujui.
"Hingga saat ini saya melihat berbagai reaksi, saya membaca pernyataan yang heroik namun saya tidak mendengar usulan alternatif,” ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (22/7/2015).
Dia mengingatkan kelompok garis keras di partai itu tidak bisa mengabaikan keinginan yang jelas dari sebagian besar rakyat Yunani. Menurutnya mayoritas masyarakat berkeinginan untuk tetap menggunakan mata uang tunggal euro.