Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sofyan Djalil: Jangan Samakan Utang Indonesia Dengan Yunani

Pemerintah mengklaim tingginya tingkat utang Indonesia digunakan untuk pembiayaan infrastruktur yang produktif sehingga tak akan menyebabkan krisis seperti Yunani.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/2/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/2/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengklaim tingginya tingkat utang Indonesia digunakan untuk pembiayaan infrastruktur yang produktif sehingga tak akan menyebabkan krisis seperti Yunani.

Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan khalayak tak dapat membandingkan kondisi utang Indonesia dan Yunani.

Pasalnya, pemerintah Yunani menggunakan dana utang untuk kebutuhan konsumtif, sementara pemerintah Indonesia memanfaatkan pembiayaan untuk sektor produktif, seperti pembangunan infrastruktur.

“Jangan dibandingkan Yunani dan Indonesia. Indonesia harus dibandingkan dengan negara-negara yang jauh lebih baik pengelolaan manajemen ekonominya,”ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Kamis (9/7/2015).

Berdasarkan statistik, dia menyebutkan, tingkat utang Yunani terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 200%, sedangkan utang Indonesia hanya 26% terhadap PDB.

Intinya, pengelolaan anggaran negara harus dilakukan melalui prinsip rumah tangga yang baik, agar tidak besar pasak daripada tiang.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah segera menghentikan rencana penambahan utang baru di tengah pelemahan ekonomi dunia, setelah gagal bayar yang dialami Yunani.

Anggota Komisi Keuangan DPR Willgo Zainar menilai pinjaman dalam valas semakin menambah utang luar negeri dan beban rupiah yang sedang terpuruk. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper