Kabar24.com, JAKARTA – Dukungan publik terhadap atlet tunagrahita Indonesia yang tergabung dalam kontingan special olimpics Indonesia (SOIna) terus mengalir.
Aksi kampanye itu diinisiasi oleh sebuah usaha kecil menengah yang bergerak di bidang travel online, travelio.com.
Co-founder Travelio.com Christina Suriadjaja menyatakan kampanye penggalangan dana dengan cara penjualan kaos itu sudah dimulai sejak dua pekan lalu.
Mereka bekerjasama dengan pegiat binaraga Ade Rai dan sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp87 juta.
“Caranya kami menjual kaos yang didesain menarik dengan harga Rp100.000 lewat blog dan bisa dibeli langsung di cabang club fitness Ade Rai. Semua hasil penjualan baju akan disumbangkan untuk special olympic Indonesia,” kata Christina kepada Bisnis, Jumat (19/6/2015).
Para pembeli kaos dalam kampanye ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dia menargetkan total dana yang terkumpul bisa mencapai Rp150 juta hingga tanggal 15 Juli mendatang.
Aksi kampanye ini juga menggandeng para public figure seperti putri Indonesia, kalangan atlet hingga para model.
Adapun media kampanye yang digunakan yakni jaringan media sosial seperti Instagram.
“Setiap orang yang sudah membeli kaosnya diminta berfoto dan upload ke media sosial dengan tanda pagar #Traveliorai #SupportSoina. Kami ingin membangun kesadaran publik tentang Soina karena masih banyak yang belum tahu,” ucapnya.
Sementara itu, Mustara Musa, Head of Delegation Soina, mengapresiasi dukungan yang diberikan kepada kontingen.
Dia berharap tim yang terdiri dari 41 atlet itu akan kembali mengharumkan nama Indonesia dalam event tingkat dunia Special Olympics World Games di Los Angeles, Amerika Serikat pada Juli-Agustus mendatang.
Hanya saja, dia menambahkan pelatihan yang akan dijalani kali ini memang lebih menantang karena dilakukan bertepatan dengan masa puasa.
Pihaknya masih meninjau perubahan kondisi para atlet sebelum memutuskan apakah akan lanjut berpuasa atau tidak selama menjalani masa pelatnas.
“Pelatihan di bulan puasa sudah berjalan selama dua hari dan sejauh ini belum ada kendala. Tapi kami akan melihat dalam seminggu ini lalu dievaluasi kembali perubahannya, setelah itu diputuskan apakah ditidakpuasakan atau tetap lanjut berpuasa,” katanya.