Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIPI: Hanya 2% Belanja Alat Kesehatan Dipasok Produsen Lokal

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan hanya 2% atau Rp260 miliar belanja alat kesehatan pemerintah yang dipenuhi oleh produsen dalam negeri.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan hanya 2% atau Rp260 miliar belanja alat kesehatan pemerintah yang dipenuhi oleh produsen dalam negeri./JIBI
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan hanya 2% atau Rp260 miliar belanja alat kesehatan pemerintah yang dipenuhi oleh produsen dalam negeri./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan hanya 2% atau Rp260 miliar belanja alat kesehatan pemerintah yang dipenuhi oleh produsen dalam negeri.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto menuturkan kebutuhan peralatan kesehatan di Indonesia meningkat seiring dengan diluncurkannya program jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Namun berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 95,13% produk kesehatan yang beredar di Indonesia didominasi oleh produk impor. Pasalnya, dari anggaran belanja pemerintah untuk alat kesehatan yang mencapai Rp17 triliun, hanya 2% atau Rp260 miliar yang dipenuhi oleh produsen dalam negeri.

"Ini menunjukan bahwa kebutuhan alat kesehatan nasional masih terbuka luas bagi produk-produk lokal, sekaligus merupakan tantangan untuk mengoptimalkan potensi industri nasional," kata Bambang dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Senin (1/6).

Tingginya impor alat kesehatan, lanjut Bambang, harus diikuti oleh standarisasi produk, baik dari aspek keselamatan, maupun fungsi. Standarisasi itu dapat dilakukan denga pengujian dan kalibrasi oleh labooratorium yang terakreditasi.

“LIPI memiliki laboratorium pengujian alat elektromedik di Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP) yang dibangun sejak 2006. Namun, hingga saat ini masih belum termanfaatkan dengan baik oleh industri,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper