Kabar24.com, JAKARTA - Peristiwa penusukan terhadap aktivis lingkungan dan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden tahun 2014, Jopi Teguh Lesmana Peranginangin (Jopi Perangin, 39 tahun) hingga tewas pada Sabtu dinihari (23/5) di Venue Cafe Kemang Jakarta Selatan, ikut mengusik Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
JK memerintahkan Kepolisian RI untuk segera mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.
Menurut JK, pembunuhan itu merupakan kasus besar yang harus diungkap polisi.
"Tentu polisi harus mengusutnya," kata JK di Masjid Sunda Kelapa, Ahad (24/5).
JK tidak mau berspekulasi bahwa pembunuhan Jopi melibatkan oknum penegak hukum lantaran aktivis Sawit Watch itu sedang menangani kasus tertentu.
Dia tetap menanti hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian. "Kami tunggu polisi saja," ujarnya.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak jajaran kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap fakta secara menyeluruh kasus pembunuhan Jopi.
Wakil Koordinator KontraS, Chrisbiantoro mengemukakan Jopi tewas setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) akibat luka tusuk pada bagian punggung yang tembus ke paru-paru, setelah terlibat keributan dengan pengunjung kafe lainnya sekitar pukul 03.30 WIB.
Dhyta, salah seorang rekan korban menuturkan dia juga baru mendapat informasi soal kejadian naas yang menimpa Jopi.
"Saya mendapat kabar dia ditusuk oleh orang yang mengaku tentara," katanya Sabtu (23/5).
Almarhum Jopi dikenal sebagai penggiat gerakan reformasi tahun 1998, aktivis Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (LMD) - organ underbow Partai Rakyat Demokratik/PRD. Sebelum aktif di Sawit Watch, sebelumnya aktif di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).