Bisnis.com, KAIRO—Seorang wartawan televisi Al Jazeera yang tengah diadili di Mesir, mengajukan gugatan terhadap perusahaan tempat ia bekerja di pengadilan Kanada.
Mengutip Reuters pada Selasa (12/5/2015), Mohamed Fahmy menuduh Al Jazeera melakukan kelalaian. Pihaknya menuntut ganti rugi dari perusahaan televisi tersebut sebesar US$100 juta.
Mohamed Fahmy yang telah menghabiskan lebih dari 400 hari dalam penjara Kairo atas tuduhan membantu organisasi teroris, menyatakan tindakan Al Jazeera lah yang membuatnya mendarat di penjara. Al Jazeera sendiri belum mau berkomentar soal ini.
Pada konferensi pers di Kairo, pengacara Fahmy, Joanna Gialason, mengatakan gugatan yang dilayangkan ke pengadilan meminta pengadilan untuk menyatakan Al Jazeera lalai dalam perilakunya terhadap Fahmy. Dia mengatakan perusahaan tersebut harus membayar US$100 juta dalam ganti rugi dan memperbaiki perannya.