Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah merencanakan jumlah anak penerima program Indonesia Pintar tahun ini sebanyak 11,3 juta anak usia 6-21 tahun, dan sekitar 5 juta di antaranya merupakan siswa di Jawa Timur.
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono mengatakan jumlah tersebut merupakan rencana dalam APBN 2015 dengan anggaran Rp12,8 triliun.
Namun dalam APBN P 2015 direncanakan ada perluasan cakupan siswa yang akan menerima manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) yakni menjadi 20,3 juta siswa.
"Jumlah tersebut sudah termasuk untuk siswa setingkat SD, SMP, SMK/SMA, Madrasah bahkan siswa di pesantren dan panti asuhan akan dilakukan pendataan jumlah anak yang layak untuk menerima," katanya dalam sosialisasi Program Indonesia Pintar 2015 di Surabaya, Kamis (30/4/2015).
Dia menjelaskan pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) dilakukan secara bertahap setelah proses pemuktahiran dan validasi data selesai.
Adapun setiap siswa SD/Mi akan mendapat jatah biaya pendidikan sebesar Rp450.000/tahun, siswa SMP/Mts mendapat Rp750.000/tahun, dan SMA/SMK mendapat Rp1 juta/tahun. Dana tersebut diberikan kepada siswa pada setiap semester.
Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, Nur Kholis Setiawan mengatakan Jatim merupakan wilayah terbanyak untuk siswa penerima KIP, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Di Jawa Timur sendiri merupakan basis pesantren, sehingga diperkirakan jumlah anak penerima KIP juga lebih banyak dibanding daerah lain," ujarnya.
Ketua Pokja Pengendali Klaster I Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Sri Kusumastuti Rahayu menambahkan pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi secara bertahap terhadap pendataan siswa hingga pemanfaatan KIP yang notabene diperuntukkan bagi anak dari keluarga kurang mampu.
"Tim kami sedang melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tahap awal ada 6 provinsi serentak yang disosialisasikan dan dipantau," katanya.