Kabar24.com, JAKARTA--Penundaan eksekusi mati terhadap buruh migran asal Filipina, Mary Jane Veloso, disambut ungkapan kelegaan dan syukur di media sosial melalui tagar #MaryJaneLives.
Keputusan untuk menunda eksekusi Mary Jane diumumkan di menit-menit akhir karena adanya permintaan dari presiden Filipina. Permintaan disampaikan setelah seseorang yang diduga menjebak Mary Jane untuk membawa heroin ke Indonesia menyerahkan diri kepada polisi di Filipina.
Tagar #MaryJaneLives mulai dipakai Rabu (29/4/2015) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB, setelah kabar penundaan eksekusi merebak di media sosial.
Hingga pukul 09.00 WIB, tagar itu sudah digunakan lebih dari 60.000 kali dan menjadi topik populer di Filipina dan Indonesia sebagimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (29/4/2015).
"Mendapat berita baik pagi ini. Semoga keadilan bisa dan (memang) diperjuangkan. Selamat pagi semua! #MaryJaneLives," kata Referika Rahmi melalui @referika.
Ruli Manurung, inisiator petisi online untuk Mary Jane, berharap peristiwa itu bisa menjadi lampu hijau bagi penegakan hukum selanjutnya, menjadi pintu untuk kelak menghapuskan hukuman mati.
Sebelumnya, beberapa jam menjelang eksekusi mati, ribuan pengguna Twitter dan sejumlah aktivis di Indonesia ramai-ramai meminta penundaan eksekusi bagi Mary Jane melalui tagar #BiarkanHidup.