Kabar24.com, JAKARTA - Indonesia dan Swedia sepakat untuk mendorong upaya kemerdekaan Palestina serta meningkatkan bantuan di bidang good governance, demokrasi, HAM, dan kesetaraan gender.
Kesepakatan tersebut ditegaskan dalam pernyataan resmi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Swedia, Margot Wallström seusai pertemuan bilateral di sela- sela Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015.
Swedia adalah negara Eropa Barat dan anggota Uni Eropa pertama yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat pada tanggal 30 Oktober 2014. Kedua Menteri Luar Negeri menyampaikan harapan agar pengakuan Swedia atas Palestina dapat mendorong negara lain untuk mengakui Palestina.
Peringatan KAA ke-60, menurut Indonesia dan Swedia merupakan momentum yang baik bagi masyarakat internasional untuk menunjukan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Palestina.
Selama periode 2008-2013, Indonesia telah menyediakan 128 program dan modul pelatihan yang dimanfaatkan oleh 1.257 peserta dari Palestina, meliputi UKM, Pendidikan dan kebudayaan, pemberdayaan perempuan, SDM, good governance, pertahanan dan pengurangan kemiskinan.
Wujud lain dukungan Indonesia untuk sektor ekonomi Palestina adalah menjadi tuan rumah Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) ke II, pada 1 Maret 2014 untuk mendorong pengembangan sektor swasta Palestina melalui perluasan jejaring pengusaha Palestina dengan negara negara Asia Timur. []