Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dan masyarakat diimbau menjaga situasi nasional dari berbagai paham radikal yang muncul beberapa waktu terakhir.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di rumah dinas Wakil Presiden di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa 14/4/2015) malam.
Menurut Kalla, situasi nasional perlu dijaga dari paham radikal yang tentu ingin menghilangkan nasionalisme, menghilangkan batas-batas negara. Pasalnya, sampai saat ini Indonesia masih tetap negara nasional.
“Paham-paham itu menyeleweng dari agama, tentu harus diatasi dan dilawan tentu dengan pemikiran juga, dengan ideologi yang baik,” katanya.
Selain itu, pemerintah mendukung upaya damai melalui dialog, karena Islam dianggap seperti rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam semesta.
Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu membahas masalah-masalah yang dihadapi dunia Islam dan efeknya kepada bangsa ini. Mulai persoalan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) hingga perang Yaman.
Dalam pertemuan itu turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Sosial Khififah Indar Parawansa, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Ketua MUI Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua GP Anshor Nusron Wahid.