Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan melantik empat deputi serta dua staf untuk membantu tugasnya dalam memastikan program nasional sesuai visi misi Jokowi.
Empat deputi yakni Deputi I Darmawan Prasodjo, Deputi II Yanuar Nugroho, Deputi III Purbaya Yudhi Sadewa dan Deputi IV Eko Sulistyo. Sedangkan Deputi V Brigjen TNI Andogo Wiradi belum dilantik karena masih proses administrasi.
Sedangkan staf khusus yakni Lambock V. Nahattands sebagai staf khusus Kepala Staf Kepresidenan Bidang Hukum dan Undang Undang serta Atmadji Sumarkidjo sebagai Staf Khusus Bidang Politik dan Media.
Luhut mengatakan orang-orang yang berada di unit Staf Kepresidenan merupakan staf tangguh sesuai dengan kemampuan di bidangnya masing-masing. Mereka diseleksi oleh Luhut dan mendapat persetujuan dari presiden.
"Misalnya pak Yanuar ini adalah ahli ekonomi inovasi, beliau sampai sekarang ini profesor di Manchester UK dan masih visiting professor di sana dan masih meluluskan Phd. Dia pernah kerja di Uni Eropa, susun tentang program-program Uni Eropa," katanya di Kantor Sekretariat Negara, Kamis (2/4/2015).
Yanuar akan membantu presiden melihat program di Bappenas supaya berjalan dengan bagus. Secara berkala, staf melaporkan kemajuan pembangunan kepada Jokowi sesuai bidangnya masing-masing.
Kemudian Darmawan Prasojo lulusan doktor dari Duke University Texas bidang energi. Pernah bekerja di Gedung Putih, pernah kerja di Senator Kerry and Lieberman. Luhut memuji kehebatan Darmawan sebagai rising star anak muda.
Kemudian Purbaya Yudhi Sadewa lulusan ITB serta meraih doktor bidang ekonomi di Purdue University di Amerika Serikat. Ekonom Danareksa Research Institute akan menangani isu makroekonomi di Indonesia.
"Saya bawa mereka ke Amrik [Amerika Serikat] di berbagai tempat dan bertemu dengan banyak pihak, mereka semua apresiasi dengan kelebihan tiga orang ini," jelas Luhut.
Kemudian Eko Sulistyo adalah sukarelawan Jokowi sejak berada di Solo. Dia pernah menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum di kota tersebut. "Pak Eko selalu bantu kegiatan Pak Jokowi waktu kegiatan di Solo sampai sekarang ini," kata Luhut.
Dia mengakui timnya belum sempurna tetapi didukung oleh orang-orang senior seperti Lambock sangat paham sejarah dan masalah perundang-undangan aturan sehingga tidak ada satu pun pekerjaan yang dilakukan pemerintah melanggar hukum.
"Pak Atmaji adalah senior jurnalis. Saya kenal dari Kapten di Kopassus. Dia sama-sama dengan Jenderal Yusuf sampai sekarang berhubungan dan tidak ada daerah operasi militer yang tidak pernah dia pergi," jelasnya.
Brigjen Andogo yang belum dilantik adalah jenderal yang dari kecil bersama dengan Luhut di Kopassus dan lama di DOM Timor Timur, Aceh, Papua sehingga yakin jadi tim yang bagus. Tim ini tidak melakukan eksekusi tetapi melakukan monitor secara terukur.