Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIM EKSPEDISI NKRI: Kopassus & Peneliti Cari Potensi dan Data Kekayaan Alam

Tim Ekspedisi NKRI Kepulauan Nusa Tenggara 2015 di bawah komando Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo tengah melakukan kegiatan ekspedisi di rangkaian Kepulauan Nusa Tenggara.
Tim ekspedisi NKRI subkorwil Sumbawa bersama warga gotong royong membersihkan desa Batu Lanteh-Kec.Torano,Sumabawa Besar yang terkena banjir./ekspedisinkri.com
Tim ekspedisi NKRI subkorwil Sumbawa bersama warga gotong royong membersihkan desa Batu Lanteh-Kec.Torano,Sumabawa Besar yang terkena banjir./ekspedisinkri.com

Kabar24.com, JAKARTA – Tim Ekspedisi NKRI Kepulauan Nusa Tenggara 2015 di bawah komando Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo tengah melakukan kegiatan ekspedisi di rangkaian Kepulauan Nusa Tenggara.

Kegiatan ekspedisi dimulai sejak 5 Februari hingga 6 Juni 2015.  Ekspedisi NKRI bertujuan mencari data, dan menelusuri potensi alam di kepulauan Nusa Tenggara yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Timur.

Selain Kopassus, kegiatan ekspedisi juga mengikutsertakan unsur TNI Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polri, dan tim ahli kehutanan dari berbagai bidang diantaranya flora fauna, sosial budaya serta mitigasi bencana.

Secara keseluruhan peserta yang mengikuti ekspedisi dari unsur TNI, Polri, dan sipil berjumlah 11227. Dari jumlah tersebut sebanyak 46 berasal dari tim ahli.

“Selain militer TNI dan Polri, kami juga mengajak para ekspert serta para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian,” kata Kepala Bidang Operasional Tim Ekspedisi Letnan Kolonel Infanteri Yuri Elias Mamahi saat ditemui Bisnis di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Dia mengatakan poin penting dalam ekspedisi ini adalah penjelajahan, penelitian, dan pengabdian. Untuk penjelajahan murni dilakukan militer untuk menelusuri perbatasan, hutan, gunung dan seluruh garis pantai. Sedangkan pengabdian dilaksanakan dengan melakuka pengobatan gratis dan perbaikan infrastruktur.

“Kalau penelitian kombinasi tim ahli dengan militer untuk masuk ke wilayah sulit. Contoh ada jenis tanaman sulit dijangkau di jurang, maka militer ada teknik turun karena tidak semua hutan vegetasinya. Sesuatu yang belum ditemukan kita cari,” katanya.

Sebelumnya Ekspedisi NKRI sudah dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia, dimulai pada tahun pada 2011 di Sumatera, 2012 di Kalimantan, 2013 Sulawesi, 2014 Maluku, dan  2015 di Kepulauan Nusa Tenggara.

Temuan Baru  

Dari hasil Ekpsedisi NKRI yang sudah berjalan selama beberapa tahun, diketahui peneliti Indonesia mampu menemukan temuan baru seperti spesies flora dan fauna dari kekayaan alam Indonesia.

“Kita agak prihatin karena yang sering menemukan tumbuhan atau hewan orang luar negeri, pakai nama luar negeri, apa iya orang Indonesia tidak mampu,” kata Yuri.

Ternyata, kata Letkol Yuri, hasil dari Ekspedisi NKRI para peneliti dari universitas terkemuka berhasil menemukan temuan baru. Kemudian, temuan itu baik flora maupun fauna diberi nama khas Indonesia.

Yuri menambahkan temuan tersebut kini tersimpan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan beberapa universitas. “Ekspedisi beberapa waktu lalu, temuan menggunakan nama Indonesia nama lokal. Kemari saat ini cukup banyak untuk kepentingan nasional.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper