Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rezim Jokowi Dituding Biarkan WNI Jadi Teroris ISIS

Komisi I DPR meminta atase dan pejabat kedutaan Indonesia di negara-negara sahabat meningkatkan pengawasan menyusul banyaknya WNI yang bepergian tanpa rekam tujuan yang jelas.n
Pengawasan pemerintah yang lemah membuat sekelompok WNI berbondong-bondong ikut bergabung jadi anggota jagal ISIS/Ilustrasi Konvoi pasukan ISIS
Pengawasan pemerintah yang lemah membuat sekelompok WNI berbondong-bondong ikut bergabung jadi anggota jagal ISIS/Ilustrasi Konvoi pasukan ISIS

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi I DPR meminta atase dan pejabat kedutaan Indonesia di negara-negara sahabat meningkatkan pengawasan menyusul banyaknya WNI yang bepergian tanpa rekam tujuan yang jelas.

Achmad Dimyati Natakusumah Anggota Komisi I dari Fraksi PPP, mengatakan pejabat kedutaan Indonesia  harus meningkatkan pengawasan kepada WNI.

Kepastian dari Kementerian Luar Negeri bahwa 16 WNI yang ditangkap oleh otoritas Turki itu bukan WNI yang hilang itu sudah merupakan bukti pemerintah lemah dalam pengawasan.

“Dengan adanya pernyataan dari Kemlu itu, berarti ada 32 WNI yang hilang di Turki. Tapi 16 sudah ditemukan,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Jumat (13/3/2015).

Harusnya, pejabat kedutaan sebagai wakil pemerintah Indonesia di negara-negara sahabat tahu kepentingan WNI saat mengunjungi sebuah negara. “Selain tujuan, mereka harus tahu lama tinggalnya.”


Jangan sampai, lanjutnya, kedatangan WNI ke negara sahabat justru membuat rusuh atau bergabung dengan organisasi teror. “Rekam itu penting mengingat banyak dan tidak terduganya ancaman.”


Sebelumnya, Kemenlu telah memastikan bahwa 16 orang WNI yang ditangkap oleh otoritas Turki di perbatasan Suriah bukan 16 WNI yang dikabarkan hilang setelah berpisah dengan rombongan wisatanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper