Kabar24, BANDA ACEH--Pemerintah Provinsi Aceh diminta untuk terus mengoptimalkan penggunaan dana otonomi khusus karena akan berakhir pada 2027. Dengan pemanfaatan yang optimal, diharapkan Pendapatan Asli Daerah Aceh juga meningkat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh Zulfan Nukman menyebutkan, pada tahun lalu realisasi dana otonomi khusus Aceh telah mencapai 100%. Artinya, terdapat perbaikan dalam penyerapan dana yang digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan fisik.
"Ke depan, kami berharap Pemprov Aceh memaksimalkan penggunaan ini, khususnya untuk pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pengentasan kemiskinan serta pendanaan untuk sektor pendidikan dan kesehatan," ucap Zulfan, Selasa (3/3/2015).
Pada tahun lalu, pagu dana otonomi khusus Aceh mencapai Rp6,82 triliun. Sementara itu, sumber pendapatan lainnya yakni dana alokasi umum Rp12,89 triliun, dan dana alokasi khusus Rp1,36 triliun.
Sebelumnya, Pemprov Aceh menargetkan, PAD 2015 mencapai Rp1,6 triliun atau naik Rp400 miliar dari target tahun lalu.
Sementara itu, untuk realisasi APBA pada kuartal IV/2014, Pemprov Aceh telah memenuhi target yakni rencana keuangan 93% dan fisik 100%. Total nilai APBA 2014 Rp13,37 triliun.
"Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan kuartal III/2014. Deviasi antara rencana keuangan dengan fisik juga membaik yakni 0%. Sebelumnya, deviasi mencapai 13% untuk keuangan dan 10% untuk fisik," tambah Zulfan.
Lebih lanjut dia mengatakan Pempriv Aceh harus meningkatkan komponen belanja modal. Komponen tersebut dapat memberikan efek multiplier bagi pemerintah untuk dapat menggerakkan perekonomian di tengah tren perlambatan pertumbuhan ekonomi Aceh.