Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo resmi berkantor di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat dalam rangka menjalankan segala aktivitasnya bertemu tamu ataupun menggelar rapat bersama Menteri Kabinet Kerja.
Semua menteri mau tidak mau harus patuh kepada Presiden walaupun harus berkendara lebih jauh dari biasanya menuju Istana. Begitu juga tamu yang sudah terjadwal harus berkendara ke Bogor untuk bertemu sang Presiden.
Keinginan Presiden Jokowi berkantor di Bogor sebenarnya sudah ada sejak akhir tahun lalu. Sejumlah pertemuan digelar di kota hujan tersebut meskipun hanya satu atau dua hari dalam sepekan.
Kali ini Jokowi ingin berkantor dan menginap lebih lama berada di Bogor, tidak sekadar pulang-pergi Jakarta-Bogor. Pihak Istana Kepresidenan pun menyiapkan tempat dan segala macam keperluannya.
Belum tahu pasti berapa lama mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan kembali berkantor di Istana Merdeka Jakarta. Ada yang bilang tiga hari, ada yang bilang tiga bulan. Yang jelas Presiden satu ini sulit ditebak keinginan hatinya.
Tidak banyak yang berubah ketika sang bos pindah kantor. Tidak ada boyongan staf kantor dari Istana di Jakarta menuju Bogor. Ketika ada pertemuan, seperti biasa Mensesneg Pratikno dan Seskab Andi Widjajanto yang mendampingi serta pejabat lainnya.
Para tamu tidak mempersoalkan perpindahan tersebut. Direktur Utama PLN Sofyan Basir justru merasa lebih nyaman denga suasana adem di Bogor. Dalam berkendara pun tidak terhalang kemacetan karena justru arah Jakarta yang padat.
Keinginan Presiden berpindah kantor memang ingin melakukan aktivitas di tempat berbeda. Meskipun pernah jadi Gubernur Ibu Kota, dia dalam beberapa kesempatan mengaku tidak punya rumah di Jakarta.
Alhasil ketika menjadi Presiden bertempat tinggal di Wisma Negara kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Tinggal di Istana Bogor pun menjadi pilihan di tengah kisruh lembaga penegak hukum KPK-Polri yang tak kunjung henti.
Bisa jadi Presiden bosan dengan suasana Istana Kepresidenan di Jakarta yang hanya beraktivitas dari Wisma Negara menuju kantornya Istana Merdeka, rapat dan menerima tamu di Kantor Presiden atau melantik pejabat di Istana Negara. Lingkungan yang relatif monoton.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dulu bertempat tinggal di Cikeas. Setiap hari bisa pulang ke rumah dengan menempuh jarak lumayan jauh sehingga bisa membunuh kebosanan. Sementara itu, Jokowi tidak punya pilihan jika ingin hal berbeda dalam berkantor ataupun bertempat tinggal.
Sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pun hanya menghuni rumah dinas di Jl Taman Suropati Menteng Jakarta Pusat. Bangunannya tua, pagarnya rendah sehingga ketika keluar pintu langsung terlihat orang yang berlalu lalang.
Gubernur DKI Jakarta yang juga Wagubnya saat itu Basuki Tjahaja Purnama emoh tinggal di rumah dinas dengan alasan keamanan. Ahok, panggilan akrabnya lebih suka tinggal di komplek mewah Pantai Mutiara Pluit Jakarta Utara yang dilengkapi gerbang satpam.
Biar tidak bosan, Jokowi saat menjadi Gubernur kerap pulang kampung di Solo Jawa Tengah sehari dua hari sekedar refershing. Sesekali ia pergi ke Ancol untuk menikmati suasana ombak bersama keluarga dengan menginap di salah satu cottage.
Dalam urusan berkantor pun memilih beda dibandingkan Fauzi Bowo. Dulu Foke, panggilan Fauzi berkantor di lantai dua Balai Kota. Jokowi memilih gedung tua berpilat raksasa di sisi depan Balai Kota yang dulu pernah dipakai Sutiyoso.
Ketika menjadi orang nomor satu Indonesia pun berbeda dalam urusan berkantor. Presiden SBY dulu berkantor di Kantor Presiden yang berada di sisi timur komplek Istana Kepresidenan. Sementara itu, Jokowi memilih ruangan di Istana Merdeka yang biasa dipakai menerima pejabat dari luar negeri.
Sekarang Jokowi ingin suasana tenang di Istana Bogor. Masih bisa ditempuh dalam waktu rata-rata satu jam apabila lalu lintas lancar. Bagaimana kalau Jokowi pengin ngantor di Istana Cipanas, Gedung Agung Yogyakarta atau Istana Tampaksring Bali?