Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Jurus Jokowi untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,8%

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan jurus untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2015 antara 5,6%-5,8% saat membuka rapat koordinasi dengan bupati wilayah Sumatra di Istana Bogor hari ini, Kamis (22/1/2015).
Presiden Joko Widodo (tengah) mendengarkan paparan Gubernur Kalbar Cornelis (kiri) saat meninjau kondisi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PLB) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu (21/1)./Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) mendengarkan paparan Gubernur Kalbar Cornelis (kiri) saat meninjau kondisi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PLB) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu (21/1)./Antara

Kabar24.com, BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan jurus untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2015 antara 5,6%-5,8% saat membuka rapat koordinasi dengan bupati wilayah Sumatra di Istana Bogor hari ini, Kamis (22/1/2015).

SIMAK: Gubernur Ahok Harap PNS DKI Tiru Calo

Target pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 5,1%. Menurut Presiden pertumbuhan 5,6%-5,8% bukan target yang pesimistis, juga tidak optimistis.

"Saya kira angka yang kita inginkan juga bukan sebuah angka tanpa kalkulasi. Kita bisa sampai angka itu kalau dua hal bisa terpenuhi," jelasnya.

Dua hal tersebut yakni pertama, penyerapan anggaran harus di atas 90%, kedua menggenjot investasi daerah.

Untuk mencapai target penyerapan anggaran, Presiden menarik Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan dikendalikan langsung oleh Presiden supaya realisasi semua Kabupaten/Kota dan Provinsi secara nasional betul-betul tercapai.  

Tarik Investor

Kemudian, soal investasi, Presiden mendorong pemerintah daerah gencar menarik investor ramai-ramai menanamkan modal. Dengan segala kemudahan perizinan diharapkan target pertumbuhan bisa diraih.  

"Dua investasi, oleh sebab itu investasi di daerah harus didorong agar investasi terus masuk," ujar Jokowi.

Untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan agenda prioritas pemerintah, Jokowi berencana melakukan pertemuan dengan bupati/wali kota seluruh Indonesia dua sampai tiga kali dalam setahun.

"Karena otonomi tidak hanya setahun sekali, bisa dua kali bisa tiga kali terutama dalam rangka kita menyamakan visi dan gagasan kita agar nanti pelaksanaan di lapangan tidak ada hambatan," jelas Presiden. (Kabar24.com)

BACA JUGA:

Menteri Tjahjo: 106 Perda Berpotensi Bermasalah

KOMJEN BADRODIN HAITI: Pendiam, Sederhana, Tak Punya Rekening Gendut


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper