Bisnis.com, JOMBANG - Sejumlah kiai dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur menghadiri Forum Silaturrahim Kiai dan Pengasuh Pesantren NU se-Jawa Timur di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Ahad (11/1/2014). Forum antara lain membicarakan kriteria calon ketua umum PBNU.
Hadir sebagai nara sumber pada halaqah bertema Mengembalikan NU pada Ruhnya, mantan ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi, pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahudin Wahid atau Gus Sholah dan KH Muhyidin Abdusshomad dari Jember.
Halaqah menelorkan beberapa syarat atau kriteria calon ketua umum PBNU periode mendatang, antara lain calon juga harus mampu menjaga martabat NU, komitmen dalam menjalankan Qonun Asasi Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari, memiliki kemampuan kepemimpinan dan managemen, istiqomah menjaga netralitas NU dalam politik praktis dan tidak punya beban masa lalu serta profesional.
Salah seorang penggagas kegiatan KH Abdurrahman Ustman mengatakan, meski tidak menyebut nama, kriteria yang diajukan mengarah kepada sosok KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.
Sementara itu Gus Sholah dalam forum itu menyampaikan bahwa NU selama ini belum banyak membicarakan persoalan ekonomi terutama yang sesuai dengan sistem Islam, padahal organisasi lain telah melakukan.
“Apakah sistem ekonomi kita sudah islami atau belum? Dimana masih banyak masyarakat muslim dalam kondisi miskin. Padahal negera kita sangat kaya. Apakah ini sistem ekonomi islami.? Kedepan NU perlu membahas persolan ini," ujarnya.
Adik kandung Gus Dur ini menambahkan, NU harus berada di depan dalam menjalankan ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah. Selain itu, NU juga harus memberikan perhatian lebih terhadap keberlangsungan pendidikan pesantren.
"Bagaimana NU bisa sesuai dengan Qonun Azasi KH Hasyim Asy'ari, melayani pesantren dan ulama karena NU didirikan dari ulama pesantren yang telah memberikan pendidikan sejak sebelum adanya lembaga pendidikan formal seperti sekarang," tandas cucu pendiri NU KH Hasyim Asy'ari itu.
Disinggung soal kesiapan menjadi calon ketua PBNU, Gus Sholah mengaku belum berpikir, untuk menjadi kandidat. Dikatakannya hingga saat ini dirinya belum berpikir, dan tidak melakukan upaya apapun untuk maju sebagai calon ketua umum PBNU.
"Saya tidak berpikir dan belum berencana untuk itu, kita lihat saja nanti. Muktamar kan masih lama," pungkasnya usai acara.