Kabar24.com, WASHINGTON -- Badai cercaan dan komentar negatif sedang menerpa Rupert Murdoch gara-gara komentarnya terkait kasus serangan ke kantor redaksi Chalie Hebdo yang memojokkan Muslim.
Akibatnya, taipan media itu pada Rabu (14/1/2015) berusaha mundur dari badai Twitter yang berasal dari tanggapannya tentang Muslim sesudah serangan di Paris.
"Tentu saja tidak berarti semua Muslim bertanggung jawab atas serangan di Paris. Tapi, masyarakat Muslim harus memperdebatkan dan melawan keekstreman," kata Murdoch di Tweeter, yang diikuti rentetan kecaman sejak pekan lalu.
Tanggapan raja media berusia 83 tahun tentang serangan berdarah di Prancis atas majalah Charlie Hebdo tersebut menimbulkan balasan berupa ejekan dan kemarahan, banyak menggunakan "hashtag" #RupertsFault.
Kepala News Corp dan 21st Century Fox kelahira Australia itu mengobarkan kemarahan dengan kicauannya pada 9 Januari, yang mengatakan, "Mungkin, sebagian besar Muslim damai, tapi sebelum mengakui dan menghancurkan kanker pejihad mereka, yang tumbuh, mereka harus bertanggung jawab."
Kecaman itu dipimpin artis komedi yang berpusat di Los Angeles, Aziz Ansari, yang menulis, "Apakah Anda bertanggung jawab untuk kejahatan, yang orang Kristen lakukan, atau hanya sejumlah setan gila, yang Anda pribadi sumbangkan?"
Ansari juga menanyai Murdoch, "Dapatkah kita membuat panduan langkah demi langkah? Bagaimana orang tua saya, yang berumur 60 tahun di NC, membantu menghancurkan kelompok peneror?"
Sesudah kicauan terkini Murdoch, Ansari membalas, "Hahaha, Anda dipaksa mengicauakan permintaan maaf palsu!!! Hahahaha ANDA PECUNDANG."
Selama beberapa hari belakangan, puluhan pengguna Twitter mengejek Murdoch untuk tanggapannya dengan menggunakan "hashtag" itu.
"Adolf Hitler beragama Katolik. Mengapa Rupert tidak menghentikannya? #RupertsFault," kata pengguna Twitter Graham Bowling.
Pengguna lain dengan nama "Syariah Bolshevik" menulis, "Dia tak pernah mencela atau minta maaf atas Perang Salib."
Penulis "Harry Potter" JK Rowling ikut dalam keramaian itu dengan berkicau, "Saya lahir Kristen. Jika itu membuat Rupert Murdoch menjadi tanggung jawab saya, saya akan mengucilkan diri."
Pada kesempatan lain, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada Kamis menyatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan sama dengan yang berada di balik serangan Paris, yang menewaskan 17 orang.
"Netanyahu melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan sama seperti peneror, yang melakukan pembantaian di Paris," katanya kepada wartawan dalam tanggapan televisi.