Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maret 2015, Tekanan Kenaikan Harga di Jateng Diperkirakan Meningkat

Tekanan kenaikan harga barang di Jawa Tengah pada semester I/2015 diperkirakan akan memuncak pada Maret.
Tekanan kenaikan harga barang di Jawa Tengah pada semester I/2015 diperkirakan akan memuncak pada Maret./JIBI
Tekanan kenaikan harga barang di Jawa Tengah pada semester I/2015 diperkirakan akan memuncak pada Maret./JIBI

Bisnis.com, SEMARANG — Tekanan kenaikan harga barang di Jawa Tengah pada semester I/2015 diperkirakan akan memuncak pada Maret.

Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Desember 2014 menyatakan perkiraan konsumen Jateng atas tekanan kenaikan harga itu  tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang sebesar 1,8 poin menjadi 184,2.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Iskandar Simorangkir menyatakan menurut perkiraan responden tekanan kenaikan harga bersumber dari hampir seluruh kelompok barang.

“Tekanan harga relatif tinggi diperkirakan bersumber dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau,” paparnya dalam siaran pers, Rabu (14/1/2015).

Namun demikian, Iskandar mengugkapkan tekanan kenaikan harga diperkirakan akan mengalami penurunan pada enam bulan mendatang atau pada Juni 2015.

“Sejalan dengan ekspektasi harga tersebut, responden optimis pada 6 bulan mendatang distribusi barang akan semakin lancar dan ketersediaan barang semakin memadai.”

Sementara itu, persepsi konsumen di Jawa Tengah pada Desember 2014 mengalami penurunan baik terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun kondisi ekonomi enam bulan mendatang.

Hasil survei tersebut menunjukkan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Ekonomi (IEK) melemah dibandingkan bulan sebelumnya. Iskandar menyatakan pelemahan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dipengaruhi penurunan semua indeks pendukungnya.

“Penurunan cukup tajam terjadi pada indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama yang menurun sebesar 13,6 poin menjadi 112,2,” paparnya.

Dia menjelaskan IEK yang mencerminkan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang mengalami penurunan sebesar 4,0 poin dari bulan sebelumnya menjadi 131,8. Penurunan IEK tidak terlepas dari persepsi negatif konsumen terhadap kondisi kegiatan ekonomi pada enam bulan kedepan.

"Sebagaimana tercermin dari menurunnya indeks ekspektasi kegiatan ekonomi sebesar 4,8 poin menjadi 133,1."

Kondisi tersebut juga semakin mendorong penurunan keyakinan konsumen di Jawa Tengah pada Desember 2014 akibat dampak kenaikan harga BBM bersubsidi pada bulan sebelumnya. BI mencatat pelemahan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 123,9 atau menurun 6,7 poin dibandingkan indeks bulan sebelumnya.

Pelemahan tersebut, ungkap Iskandar perlu diwaspadai meskipun tingkat keyakinan konsumen pada kurun waktu itu masih lebih baik dibandingkan kondisi pasca kenaikan harga BBM pada Juni 2013.
Pasalnya, pelemahan berpotensi kembali terjadi sebagai akibat kebijakan kenaikkan harga energi (TTL dan LPG) pada awal 2015 dan apabila penurunan harga BBM bersubsidi tidak disertai penurunan harga barang lainya

“Hal ini perlu diwaspadai apabila penurunan terus berlanjut."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper