Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR BANDUNG: Aher Desak Kementerian PU Segera Tangani Banjir

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menunjuk pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum saat didesak pertanyaan terkait langkah konkret yang akan dilakukan Pemprov Jabar untuk menangani banjir Sungai Citarum tahun ini.
Warga memakai perahu untuk melewati banjir di Bandung/Antara
Warga memakai perahu untuk melewati banjir di Bandung/Antara

Kabar24.com, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menunjuk pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum saat didesak pertanyaan terkait langkah konkret yang akan dilakukan Pemprov Jabar untuk menangani banjir Sungai Citarum tahun ini.

"Pertanyaannya tentu tidak harus kepada gubernur, tetapi lebih pas kepada Kementerian PU sebetulnya," sebutnya kepada awak media, Rabu (24/12/2014).

Ahmad Heryawan atau Aher beralasan perencanaan yang lebih pasti ada di Kementerian PU serta di Kementerian Kehutanan. "Tetapi karena tempatnya di Jawa Barat tentu bersama-sama dengan pemerintah provinsi."

Aher mengatakan pihaknya saat ini dalam posisi ditugaskan oleh Menteri PAN-RB yang sebelumnya telah melakukan kunjungan ke lokasi banjir mewakili Presiden Jokowi untuk membuat roadmap.

"Roadmap sudah kami buat pada 2010, tinggal dimunculkan lagi dan diperbaiki. Mudah-mudahan kita sepakati roadmap ini ke depan menjadi penyelesaian yang permanen," katanya.

Pantauan langsung pimpinan daerah Jabar ke wilayah yang terkena luapan Sungai Citarum ini merupakan kunjungan lanjutan setelah sebelumnya Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar serta Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi turut memantau lokasi banjir.

Aher terjun ke lokasi bajir di daerah Dayeuhkolot dan Baleendah bersama rombongan DPRD Jawa Barat, serta Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan yang turut menyerahkan bantuan perahu karet sebagai corporate social responsibility Bank BJB untuk kebutuhan transportasi di daerah yang terkena banjir.

Aher mengakui banjir kali ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk saat pihaknya melakukan pengerukan pada 2011, 2012, dan 2013. Pengerukan tersebut, lanjutnya, membuat banjir tidak terlalu parah pada dua tahun ke belakang.

"Tahun ketiga ternyata banjir kembali. Mungkin juga memang karena arusnya lebih besar dan curah hujannya lebih besar, banjir tahun ini lebih besar. Ke depan kami akan antisipasi lebih baik lagi," ujarnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper