Bisnis.com, ZIMBABWE—Presiden Zimbabwe Robert Mugabe telah memecat wakilnya Joice Mujuru dan tujuh menterinya.
Langkah tersebut terjadi beberapa hari setelah Mugabe, 90 tahun, menyatakan kemarahannya di depan umum terhadap Majuru, yang dilihat beberapa bulan lalu sebagai kandidat untuk menggantikan posisinya ketika ia meninggal atau pensiun.
Sekretaris Kabinet Misheck Sibanda mengatakan dalam pernyataan bahwa Mujuru telah dipecat karena konflik kepentingan dan perilaku "inkonsisten dengan standar yang diharapkan".
Menteri Negara Keamanan Negara Didymus Mutasa, yang merupakan sekutu lama Mugabe, juga dipecat, bersama dengan Francis Nhema, yang mengepalai suatu kementerian yang bertanggung jawab mendorong ekonomi kaum kulit hitam. Perusahaan-perusahaan asing dipaksa menjual mayoritas saham kepada perusahaan-perusahaan lokal.
Mugabe tidak segera menyebut nama-nama pengganti mereka yang dipecat.
Berita tentang pemecatan tersebut tampaknya untuk menutup nasib politik Mujuru, yang dipandang sebagian orang di kalangan binis Zimbabwe sebagai seorang pemimpin yang bisa membantu memulihkan hubungan dengan Barat yang bermasalah selama setengah dari kekuasaan Mugabe selama 34 tahun.
Mujuru, yang juga dipecat sebagai wakil Mugabe di partai pekan lalu, memberikan pernyataan kepada dua surat kabar swasta edisi Selasa menolak tudingan-tudingan terhadap dirinya.
"Tuduhan-tuduhan bahwa saya, sendiri, atau bersama dengan beberapa teman yang terhormat telah berusaha menyingkirkan Yang Mulia R G Mugabe dari kekuasaan menggelikan," kata Mujuru.
Mujuru, mantan pemimpin gerilya yang berusia 59 tahun selama perang pembebasan, tidak segera bersedia memberi komentar mengenai laporan tentang pemecatannya.
Mugabe, yang sudah berkuasa sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1980, belum mengindikasikan siapa calon politik yang lebih disukainya, tetapi usianya yang terus menua dan desas-desus tentang kesehatannya telah mendorong perebutan kekuasaan dalam partai ZANU-PF yang berkuasa.
Pertarungan perebutan kekuasaan digemparkan beberapa pekan baru-baru ini oleh Ibu Negara Grace Mugabe, 49 tahun, yang telah muncul sebagai pengganti potensial. Dia juga melancarkan serangan-serangan terhadap Mujuru.
Kejatuhan Mujuru juga dapat memberi jalan bagi Menteri Kehakiman Emmerson Mnangagwa, loyalis Mugabe, untuk memposisikan dirinya untuk berkuasa menakala kepala negara tertua di Afrika itu meninggal atau pensiun. (Antara)