Bisnis.com, MANADO— Inflasi Kota Manado, Sulawesi Utara, tercatat sebesar 1,56% pada November 2014 atau berada di atas rerata angka nasional sebesar 1,5%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Faizal Anwar menuturkan inflasi yang terbilang tinggi itu disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pada 18 November lalu.
“Meskipun demikian, efek kenaikan harga BBM terbilang lebih terkendali, berbeda dibandingkan dengan sebelumnya,” katanya dalam jumpa pers di Manado, Senin (1/12/2014).
Menurutnya, laju inflasi tahun kalender daerah tersebut sebesar 5,62%, sedangkan secara year on year (yoy) sebesar 7,67%.
Perkembangan harga berbagai komoditas, kata Faizal, secara umum menunjukkan kenaikan sepanjang bulan lalu.
“Terjadi kenaikan IHK [indeks harga konsumen] dari 112,47 di bulan Oktober menjadi 114,23 pada bulan November 2014,” ujarnya.
Dia menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa kelompok, meliputi transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 6,9%; bahan makanan sebesar 1,9%; kesehatan 0,48%; serta perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,28%.
Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga a.l. angkutan dalam kota, cabai rawit, bensin, tarif listrik, biaya administrasi transfer uang, cabai merah, angkutan antarkota, dan lain-lain.