Bisnis.com, MANADO—Inflasi Kota Manado, Sulawesi Utara, tercatat sebesar 3,83% pada Desember 2014 atau berada di atas rerata inflasi nasional sebesar 2,46%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Faizal Anwar menuturkan kondisi tersebut menyebabkan inflasi tahun kalender mencapai 9,67% atau juga lebih tinggi dari rerata nasional 8,36%.
Menurutnya, inflasi yang terbilang tinggi itu disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pada 18 November lalu dan berimbas pada inflasi Desember.
“Selain itu, penyebab lainnya adalah harga cabai rawit atau rica dalam bahasa Manado yang mencapai Rp150.000 lebih per kg. Ini selalu terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujarnya, Jumat (2/1/2015).
Dia menjelaskan inflasi Desember sebesar 3,83% merupakan angka tertinggi sepanjang tahun lalu. Yang terakhir, inflasi tertinggi terjadi pada Juli 2013 sebesar 3,96% karena efek dari kenaikan BBM pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Di Pulau Sulawesi, inflasi Kota Manado termasuk tertinggi kedua setelah Gorontalo yang mengalami inflasi sebesar 4,12%.