Bisnis.com, BANDA ACEH - Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta Presiden Joko Widodo untuk mempriotitaskan pembanguan infrastruktur antisipasi bencana banjir dan longsor di Aceh.
Adapun, di antaranya yakni normalisasi Sungai Lawe Alas Kruang Tripa, Krueng Baroe, dan Krueng Seumayam.
"Presiden memang menitikeratkan pada rencana pembangunan wilayah, skala prioritas dan kendala. Aceh adalah wilayah rawan bencana. Infrstruktur seperti jalan nasional lintas barat-selatan sering longsor jika musim hujan," tutur Zaini, Selasa (25/11/2014).
Selain normalisasi sungai, Zaini juga mengusulkan kepada pemerintah pusat agar mengantisipasi longsor di kawasan Gunung Paro, Kulu, dan Geurutee.
Dia memerinci, perlu merelokasi ruas jalan Gunung Paro dan Kulu sepanjang 18 km melalui trase lainnya. Tak hanya itu, untuk mengantisipasi longsor di Gunung Geurutee, juga diperlukan terowongan 1,3 km.
"Presiden juga menekankan perhatian pada pembangunan waduk dan irigasi. Kami mendukung program tersebut, karena dapat meningkatkan produksi padi Aceh. Kami telah mengusulkan pemangunan di Rukoh, Tiro, Jambo Aye, Langkahan, Susoh, Lawa Awas, dan Pantee Lhoung," tambah Zaini.
Zaini juga meminta pemerintah agar mempercepat penyelesaian pembangunan waduk Krueng Pasee, Keureutoe, Lhok Guci, dan rehabilitasi irigasi Baro Raya.
Adapun, Zaini mendapat jawaban, agar Menteri PU dan Perumahan Rakyat segera membentuk tim yang akan memetakan perencanaan komprehensif masalah antisipasi bencana dan irigasi di Aceh.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mahyuzar menambahkan pertemuan antara Presiden Jokowi dengan para gubernur akan rutin dilakukan setiap bulan.