Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klarifikasi Wika-Nindya soal Kehadiran Rara Pawang Hujan di Proyek PB PON

PT Wika-Nindya langsung memulangkan Rara pawang hujan setelah ditegur oleh Pemerintah Aceh.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Gedung (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) mengklarifikasi kedatangan Rara Pawang Hujan di Aceh.

Adapun Rara dipanggil ke Aceh untuk terjun dalam proyek PB PON, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh (SHB).

Namun aksinya menghilangkan hujan menjadi kontroversi setelah viral di media sosial. Videonya tersebut lansung mendapat komentar dari masyarakat Aceh yang tak setuju akan kehadirannya.

Menanggapi hal ini, Pj Gubernur Aceh langsung meminta PT Wika dan Nindya untuk mengklarifikasi dan memulangkan Rara.

"Pihak perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar pada penerbangan hari ini," kata Pj Gubernur Aceh, Safrizal, di Banda Aceh, Rabu (28/8/2024) dikutip dari Antara.

Dalam pertemuan bersama Pj Gubernur, pihak Wika-Nindya menjelaskan bahwa kehadiran pawang hujan adalah inisiatif dari pekerja proyek yang bermaksud mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion.

Perusahaan mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.

Safrizal pun menegaskan perusahaan untuk membuat pernyataan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh.

Pj Gubernur Aceh ini juga menekankan bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal tidak dapat diterima, terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak.

"Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman, setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan," uja Safrizal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper