Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahmad Yani: Muktamar VIII PPP Jakarta Lebih Buruk, Saya Dijegal

Politisi PPP Ahmad Yani merasa dijegal maju sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu dini hari.
Ahmad Yani/JIBI
Ahmad Yani/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -  Politisi PPP Ahmad Yani merasa dijegal maju sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (2/11/2014).

"Jelas dong (merasa dijegal)," tegas Yani seraya meninggalkan arena muktamar, sesaat setelah sidang muktamar menetapkan Djan Faridz sebagai calon tunggal dan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP 2014-2019, di Jakarta, Minggu (2/11/2014).

Yani mengatakan penetapan Djan Faridz sebagai ketua umum adalah skenario yang dijalankan sedemikan rupa. Dia menilai Muktamar PPP di Jakarta lebih buruk dari Muktamar Surabaya.

"Ini lebih buruk dari Surabaya, tidak demokratis. Nanti kita lihat saja apakah ketua umum baru bisa lebih baik ke depan atau bagaimana," kata Yani.

Yani sendiri awalnya ingin berkompetisi sebagai ketua umum melalui voting. Yani mengklaim memiliki dukungan 2/3 DPC PPP.

Tetapi secara tiba-tiba pimpinan sidang muktamar menetapkan Djan Faridz sebagai calon tunggal dan mengajak pendukung Djan Faridz untuk bersholawat.

Sejumlah DPC pendukung Yani terlihat tidak terima dan meneriakkan nama Yani berulang kali, namun suaranya tidak didengarkan.

Pimpinan sidang tetap memutuskan Djan Faridz sebagai calon tunggal dan terpilih sebagai Ketua Umum PPP yang baru secara aklamasi.

Sebelumnya, Djan Faridz sebenarnya telah ditetapkan pimpinan sidang, terpilih secara aklamasi pada hari pertama muktamar, Kamis (30/10). Namun ditentang sejumlah peserta muktamar yang ditengarai pendukung Yani, dan diputuskan bahwa mekanisme pemilihan ketua umum akan ditentukan berdasarkan hasil pembahasan tata tertib.

Tetapi faktanya Djan Faridz kembali ditetapkan sebagai ketua umum secara aklamasi pada Minggu dini h


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper