Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUKTAMAR PPP JAKARTA: Aklamasi Ketum Djan Faridz Dianulir, Ahmad Yani Siap Bersaing

Politisi PPP Ahmad Yani menyatakan siap bertarung dengan Djan Faridz dalam memperebutkan kursi Ketua Umum PPP di Muktamar VIII PPP Jakarta, menyusul dianulirnya sistem aklamasi untuk Ketum.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani/Antara
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Politisi PPP Ahmad Yani menyatakan siap bertarung dengan Djan Faridz dalam memperebutkan kursi Ketua Umum PPP di Muktamar VIII PPP Jakarta, menyusul dianulirnya sistem aklamasi untuk Ketum.

"'Insya Allah', 'bismillah' saya siap (melawan Djan Faridz). Asalkan mekanismenya pemilihan, bukan aklamasi seperti semalam," kata Ahmad Yani dilokasi Muktamar VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (1/11/2014).

Pada Jumat (31/10/2014) bmalam, Muktamar VIII PPP di Jakarta sempat ricuh karena pimpinan sidang secara sepihak memutuskan Djan Faridz terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP berdasarkan pandangan segelintir perwakilan DPW PPP.

Sedangkan mayoritas DPC PPP menginginkan forum pemilihan ketua umum dilakukan demokratis, bukan aklamasi. Sehingga keterpilihan Djan Faridz Jumat malam pun, dianulir.

Menurut Yani, aklamasi hanya dapat dilakukan apabila kandidat ketua umum tersisa satu orang, atau dalam kata lain calon lainnya menyatakan mundur.

"Kalau Muktamar ini mau berjalan baik, maka dorong pemilihan agar demokratis, bukan aklamasi, karena calon lain masih ada," ujar Yani.

Dia mengatakan dengan mekanisme pemilihan yang demokratis, maka para kandidat ketua umum dapat menyampaikan sikap terhadap pemecatan kader yang dilakukan kubu Romahurmuziy, sikap terhadap terbelahnya PPP, serta sikap dalam menghadapi pemilu yang akan datang yakni pemilu serentak.

"Kalau aklamasi seperti membeli kucing dalam karung. Itu yang saya tangkap dari kegelisahan peserta muktamar," kata dia.

Yani optimistis dirinya mendapatkan dukungan dari sedikitnya 2/3 DPC PPP se-Indonesia. Menurut dia, dukungan itu menjadi modal untuk bertarung dengan Djan Faridz yang disebut-sebut oleh Ketua Umum PPP demisioner Suryadharma Ali sebagai kandidat terkuat.

Sekretaris DPC PPP Situbondo Sunardi Muhid membenarkan bahwa keterpilihan Djan Faridz secara aklamasi seperti yang diutarakan pimpinan sidang Jumat malam, dianulir.

Menurut Sunardi, saat ini peserta muktamar tengah melakukan pembahasan pokok-pokok anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) untuk mempertegas tugas dan wewenang ketua umum selanjutnya, yang kemudian akan dilanjutkan melalui rapat pleno dan pembahasan tatib paripurna pemilihan.

Pelaksanaan Muktamar PPP di Jakarta berlangsung sejak Kamis (30/10) hingga Sabtu. Dalam muktamar ini akan dipilih ketua umum baru dengan kandidatnya antara lain Djan Faridz, Ahmad Yani, Ahmad Muqowan dan Dimyati Natakusumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper