Bisnis.com, BEIJING --- Investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) September China kembali mengalami penurunan, mengindikasikan investor masih mewaspadai perlambatan ekonomi negara perekonomian terbesar kedua dunia.
China mencatatkan perolehan FDI sebesar US$9 miliar pada september, meningkat 1,9% dari periode sama tahun sebelumnya. Agustus lalu, FDI China sempat tergelincir 14% ke nilai US$7,2 miliar, terendah sejak Februari 2012.
Dengan jumlah tersebut, China berhasil mengumpulkan total US$87,4 miliar FDI dalam 9 bulan pertama tahun ini, turun 1,4% dari periode sama tahun sebelumnya.
"Di tengah ketidakpastian situasi domestik dan global, kita harap FDI China sesuai target kita tahun ini," ungkap Jurubicara Kementerian Perdagangan China, Shen Danyang di Beijing, Kamis (16/10).
September lalu, Shen menyampaikan bahwa Kemendag menargetkan perolehan investasi sebesar US$120 miliar hingga akhir tahun ini. Seperti diketahui FDI amat bergantung pada penilaian investor global terhadap situasi perekonomian domestik Negeri Panda.
Adapun, sektor jasa China mampu menarik lebih banyak FDI hingga September tahun ini, mendapat total US$48,6 miliar atau naik 8,7% dari periode sama tahun lalu. Di saat yang sama, sektor manufaktur hanya mmapu menarik US$29,6 miliar, turun 16,5%.
Data mencatat peningkatan investasi tertinggi berasal dari Korea Selatan, yakni naik 32,5% dalam perhitungan tahunan, disusul Inggris dengan kenaikan 32,3%.
Berkebalikan, investasi asal Jepang turun 43% dari periode sama tahun lalu, disusul AS dan Uni Eropa yang turun pada kisaran 18,8%-24,7%.
Penurunan investasi asal beberapa negara terebut ditengarai disebabkan oleh tindakan China yang menginvestigasi sejumlah pabrikan asing atas tuduhan menerapkan monopoli harga.