Bisnis.com, JAKARTA--Pakar politik dari LIPI Siti Zuhro menyatakan bahwa demokrasi Indonesia harus ala Indonesia, bukannya mengikuti demokrasi liberal seperti di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman dan Prancis.
Menurutnya, demokrasi Indonesia tidak bisa didikte oleh negara lain seperti Amerika Serikat. Karena itu seusai pemiluihan presiden, masyarakat harus berorientasi politik yang sama, yaitu membangun Indonesia yang berdaulat, bermartabat, dan sejahtera.
Menurut Siti, dalam setiap kontestasi jangan lagi menganggap pesaing itu sebagai lawan. Sebab, hal itu bukan watak dalam berdemokrasi, apalagi saling curiga yang akan menimbulkan ketidakpercayaan selain bisa memicu konflik.
“Saya risau kalau seperti ini, semua bermain untuk jangka pendek, padahal yang dibutuhkan dalam demokrasi itu itu adalah check and balances,” tambahnya.
Untuk itu, dia menyarankan Presiden Jokowi nantinya harus menghadirkan format politik baru yang harmoni dan menghargai orang lain.
Bahkan dia menyarankan agar Jokowi menerapkan politik 'meja makan' yakni dengan menemui semua pihak agar dukungan pada pemerintahannya solid.
“Kalau tidak, akan terus memanas, kepala daerah dan wakilnya saling terancam, dan kalau kondisi itu berlanjut akan terjadi pembusukan birokrasi dan kita semua yang dirugikan,” ujarnya.
LIPI: Demokrasi Indonesia Harus Ala Indonesia
Pakar politik dari LIPI Siti Zuhro menyatakan bahwa demokrasi Indonesia harus ala Indonesia, bukannya mengikuti demokrasi liberal seperti di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman dan Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : John Andhi Oktaveri
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
53 menit yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
6 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
6 jam yang lalu