Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HIROSHIMA LONGSOR: Korban Jiwa Mencapai 27 Orang, Kemungkinan Bertambah

Setidaknya 27 orang, termasuk beberapa anak, tewas di Jepang pada Rabu (20/8/2014), ketika tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras menerjang pinggiran kota barat Hiroshima, dan jumlah korban cenderung meningkat, kata polisi.
Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dan petugas kepolisian Jepang melakukan pencarian atas korban selamat dari musibah longsor di Asaminami, Hiroshima (20/8/2014)./Reuters-Toru Hanai
Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dan petugas kepolisian Jepang melakukan pencarian atas korban selamat dari musibah longsor di Asaminami, Hiroshima (20/8/2014)./Reuters-Toru Hanai

Bisnis.com, HIROSHIMA - Hujan lebat telah mengirimkan bencana bagi warga pinggiran Hiroshima, Jepang.

Setidaknya 27 orang, termasuk beberapa anak, tewas di Jepang pada Rabu (20/8/2014), ketika tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras menerjang pinggiran barat kota Hiroshima, dan jumlah korban cenderung meningkat, kata polisi.

Sepuluh orang hilang setelah volume hujan beberapa bulan dicurahkan Selasa (19/8) malam, melonggarkan lereng yang sudah jenuh oleh hujan lebat lebih dari beberapa pekan terakhir.

"Ada hujan dan guntur sepanjang malam, memukul ke bawah begitu keras. Saya tidak takut untuk pergi ke luar," kata seorang warga kepada Fuji TV. "Besar sangat besar curahnya. Saya belum pernah melihat hal seperti ini."

Para korban yang selamat diangkut keluar, saat para petugas penyelamat mencari di dalam lumpur dan tumpukan batu di daerah pemukiman sekitar 5 km (3 mil) dari pusat kota.

Di antara mereka yang digali dari puing-puing adalah dua bersaudara, berusia sebelas dan dua tahun, yang rumahnya terkena timbunan longsor saat mereka tidur.

Tas sekolah merah seorang anak, tertutup lumpur, terletak di puing-puing.

Rumah-rumah telah terdorong hingga 100 meter oleh tanah longsor di daerah paling parah, dengan tebal lumpur setinggi lutut sehingga menghambat upaya penyelamatan.

"Hujan mengalir turun dan jalan di depan rumah saya berubah menjadi sungai," seorang pria berusia 70 tahunan kepada Televisi Nasional NHK.

Tanah di daerah itu terdiri dari jenis yang menyerap air sampai tiba-tiba mengendur dan meluncur, meningkatkan bahaya, kata ahli manajemen bencana kepada NHK.

Kota-kota di tanah langka Jepang sering diperluas ke daerah pegunungan, menyebabkan pembangunan tersebut rawan longsor.

Sekitar 240 mm (9 inci) curah hujan di daerah tersebut pada 24 jam terakhir hingga Rabu pagi, tingkat pemecahan rekor yang setara dengan senilai satu bulan hujan biasa pada Agustus, kata Badan Meteorologi.

Kekuatan longsor menghancurkan jalan aspal, sementara aliran lumpur merobek seluruh lingkungan, mengubah rumah menjadi tumpukan puing-puing. Batu-batu besar dengan diameter tiga meter berserak di sekitar.

Hujan deras diperkirakan  terjadi di Jepang barat, Rabu.

Atas musibah ini, Perdana Menteri Shinzo Abe mempersingkat liburan musim panas untuk kembali ke Tokyo.

Dia mengatakan akan mengirimkan beberapa ratus personel militer untuk membantu upaya penyelamatan.

Tanah longsor menewaskan 31 orang di Hiroshima pada tahun 1999, termasuk enam di area yang sama dihantam kali ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper