Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nelayan Riau Bebas Beli Solar Malam Hari

PT Pertamina (Persero) menjamin nelayan Riau masih dapat membeli bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar pada malam hari melalui solar packed dealer untuk nelayan (SPDN) dan agen penyalur minyak solar (APMS) yang ada di wilayahnya.
Kapal nelayan/Antara
Kapal nelayan/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU—PT Pertamina (Persero) menjamin nelayan Riau masih dapat membeli bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar pada malam hari melalui solar packed dealer untuk nelayan (SPDN) dan agen penyalur minyak solar (APMS) yang ada di wilayahnya.

Ardian Aditya, Kepala Cabang Pertamina Region Sumatra Barat-Riau, mengatakan nelayan di wilayah pesisir Riau tidak perlu mengkhawatirkan pembatasan jam operasional pembelian solar yang diberlakukan pihaknya. Pasalnya, pembatasan tersebut hanya dilakukan di SPBU yang berada di luar jalur logistik utama.

“Nelayan tetap dapat membeli solar kapan saja di SPDN dan APMS yang ada di wilayahnya, atau membelinya di SPBU [stasiun pengisian bahan bakar umum] dengan membawa surat keterangan dari SKPD [satuan kerja perangkat daerah],” katanya di Pekanbaru, Kamis (14/8).

Ardian menuturkan Pertamina hanya mengurangi alokasi pasokan solar sebanyak 20% dari rata-rata penyaluran harian masing-masing SPDN dan APMS. Jumlah tersebut juga diperkirakan masih dapat mencukupi kebutuhan nelayan untuk melaut.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengeluarkan kebijakan untuk membatasi jam operasional pembelian BBM bersubsidi setelah anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan 2014 memangkas kuotanya menjadi 46 juta kiloliter, dari yang sebelumnya 48 juta kiloliter.

Menurutnya, penerapan pembatasan jam operasional pembelian BBM bersubsidi di Sumatra Barat dan Riau sendiri di lakukan di SPBU yang berada di luar jalur logistik utama dan jalur sektor transportasi yang membawa bahan pokok. Dengan begitu diharapkan kebijakan tersebut tidak berimbas kepada harga bahan pokok di masyarakat.

Konsumsi solar di wilayah Sumatra Barat sendiri mengalami peningkatan sekitar 15% dari rata-rata penyaluran normal setelah Pertamina menerapkan kebijakan itu, sedangkan di Riau konsumsi solarnya justru menurun 10%.

“Kami belum dapat pastikan apakah penaikan dan penurunan konsumsi solar itu benar-benar akibat dari pembatasan jam operasional pembelian BBM bersubsidi, karena bertepatan juga dengan arus balik Lebaran.” ujarnya.

Syahrial Abdi, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Riau, sebelumnya mengatakan pihaknya sedang mengkaji dispensasi pembelian BBM bersubsidi untuk nelayan yang berada di wilayah pesisir. Dispensasi tersebut akan disertai dengan pengawasan ketat yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper