Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS GAZA: Mesir Kutuk Peningkatan Serangan Israel

Kementerian luar negeri Mesir mengutuk peningkatan serangan Israel di Jalur Gaza setelah memulai serangan darat Kamis (17/7/2014) malam, dan kembali mendesak kedua pihak menyetujui gencatan senjata yang diusulkan Kairo.
 Suasana di Palestina usai serangan udara Israel
Suasana di Palestina usai serangan udara Israel

Bisnis.com, KAIRO - Kementerian luar negeri Mesir mengutuk peningkatan serangan Israel di Jalur Gaza setelah memulai serangan darat Kamis (17/7/2014) malam, dan kembali mendesak kedua pihak menyetujui gencatan senjata yang diusulkan Kairo.

Operasi darat itu dilakukan setelah Israel membom jalur pantai itu dengan tujuan untuk melumpuhkan kelompok petempur Hamas Palestina, yang menolak gencatan senjata dan terus menembakkan roket-roket ke Israel setelah negara Yahudi itu menyetujui gencatan senjata yang diusulkan Mesir itu.

"Mesir mengecam peningkatan serangan Israel di Gaza dan menyerukan menahan diri sementara serangan-serangan udaranya dan operasi darat hanya akan mempersulit situasi dan tidak membantu keamanan Israel," kata kementerian luar negeri itu.

Kemlu mengatakan Israel dan Hamas harus "segera dan tanpa syarat menyetujui usul (gencatan senjata) Mesir karena itu akan memberikan perlindungan pada rakyat Palestina. Itu adalah satu-satunya jalan untuk menghentikan agresi dan dan pertumpahan darah saudara Palestina kami.

Pada Kamis pagi, Menlu Sameh Shoukri mengecam Hamas, dengan mengatakan gencatan senjata itu akan menyelamatkan puluhan nyawa jika menyetujui usul gencatan senjata Kairo awal pekan ini.

Hamas, para penguasa Gaza menolak gencatan senjata itu yang akan diberlakukan Selasa dan terus menembakkan roket-roket ke kota-kota Israel.

Sementara itu, utusan Mesir untuk kota Ramallah Tepi Barat, Wael Nasr Eldine Attiya, mendesak warga Mesir di Gaza agar waspada dan menghindari tempat-tempat yang mungkin jadi target pasukan Israel.

Dia juga mendesak rakyat Mesir " yang ingin meninggalkan Gaza agar menuju tempat pelintasan Rafah -- agar mereka dapat memasuki Mesir," kata kantor berita resmi Mesir MENA mengutip pernyataan utusan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper