Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa gencatan senjata dalam perang di Gaza, Palestina, berpeluang terjadi secepatnya atau “besok” jika Hamas membebaskan 128 sandera yang ditahan sejak pecahnya perang pada 7 Oktober lalu.
“Akan ada gencatan senjata besok jika Hamas membebaskan para sandera,” kata Biden, dalam acara penggalangan dana di luar Seattle, di rumah mantan eksekutif Microsoft, pada Sabtu (11/5/2024).
Biden menegaskan bahwa Israel mengatakan semuanya terserah Hamas, maka kalau mereka mau, perang ini bisa di akhiri dan gencatan senjata akan dimulai besok, Minggu (12/5/2024).
Presiden AS mengangkat masalah ini setelah memperingatkan Israel, bahwa AS akan berhenti memasok peluru artileri dan senjata lainnya jika pasukannya menyerang kota Rafah, di Gaza selatan, karena kekhawatiran akan jatuhnya korban sipil akibat penggunaan bom AS, pada Rabu (8/5/2024).
“Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan untuk menghadapi kota-kota tersebut,” kata Biden dalam wawancara televisi, dilansir Times of Israel, pada Minggu (12/5/2024).
Seperti diketahui, putaran terakhir perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas mengenai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Jalur Gaza dan membebaskan para sandera gagal tanpa adanya kemajuan yang terlihat pada pekan ini.
Baca Juga
Hal itu lantaran, Hamas mengatakan bahwa mereka tidak berniat untuk mengalah dari proposal yang telah ditolak oleh Israel.
Israel yakin sebanyak 128 sandera yang diculik oleh Hamas sejak 7 Oktober masih berada di Gaza, dan tidak semuanya hidup, setelah 105 warga sipil dibebaskan dari tawanan Hamas selama gencatan senjata selama sepekan pada akhir November lalu, dengan 4 orang sandera telah dibebaskan sebelumnya.
Adapun 3 sandera telah diselamatkan hidup-hidup oleh tentaranya, dan 12 jenazah sandera juga telah ditemukan, termasuk 3 sandera yang secara keliru dibunuh oleh militer.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengkonfirmasi kematian 36 orang yang masih ditahan oleh Hamas, mengutip informasi intelijen baru dan temuan yang diperoleh pasukan yang beroperasi di Gaza, dan 1 orang lagi tercatat hilang sejak 7 Oktober dan masih belum diketahui nasibnya.
Israel juga meyakini bahwa Hamas menahan jenazah tentara IDF yang gugur, Oron Shaul dan Hadar Goldin sejak 2014, serta dua warga sipil Israel, Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed, yang keduanya diperkirakan masih hidup setelah memasuki Jalur Gaza atas kemauan mereka sendiri yang masing-masing pada 2014 dan 2015.