Bisnis.com, JAKARTA - Puluhan ribu warga meninggalkan Mosul, kota kedua terbesar di Irak, setelah mantan pejuang Al-Qaeda dan kelompok bersenjata Levant (ISIL) menguasai kota itu.
Diperkirakan sebanyak 1.300 pejuang ISIL berhasil melumpuhkan aparat keamanan Irak dan menguasai bandara setempat kemarin.
Kelompok bersenjata itu kemudian menyerang sejumlah bangunan pemerintah, stasiun TV, bank dan membebaskan 2.400 tahanan dari sejumlah penjara.
Mosul, yang berpenduduk hampir dua juta jiwa, merupakan rute utama untuk kegiatan ekspor bagi minyak Irak. Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengumumkan keadaan darurat setelah kota iotu dan provinsi Nineveh di bagian utrara negara itu jatuh ke tangan kelompok tersebut.
"Kami tidak akan membiarkan Mosul jatuh ke tangan teroris. Kami meminta dukungan dari organisasi internasional guna melawan teroris," ujar Maliki sebagaimana dikutip aljazeera.com, Rabu (11/6/2014).
Maliki mengatakan pemerintah akan mempersenjatai masyarakat sipil demi mempertahankan negara dari gangguan teroris.