Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDIA Agendakan Reformasi Ekonomi

Pemerintah India yang baru berkomitmen untuk mengagendakan reformasi ekonomi menyeluruh melalui peningkatan investasi publik dan swasta.
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters

Bisnis.com, NEW DELHI - Pemerintah India yang baru berkomitmen untuk mengagendakan reformasi ekonomi menyeluruh melalui peningkatan investasi publik dan swasta.

Selain itu, agenda ekonomi itu juga mencakup penciptaan lapangan pekerjaan dan upaya stabilisasi inflasi.

Untuk melakukan agenda reformasi ekonomi itu, pemerintah akan memberlakukan pajak penjualan, mendukung pertumbuhan investasi asing, dan mempercepat persetujuan proyek bisnis.

Tidak hanya itu, pemerintah memastikan bakal mengatasi persoalan keterbatasan infrastruktur yang mengakibatkan inflasi di India terus merangkak naik.

Komitmen untuk mengatasi persoalan inflasi tersebut sejalan dengan upaya keras Gubernur bank sentral Indoia Raghuram Rajan yang telah menaikkan suku bunga acuan guna meredam kenaikan inflasi.

“Pemerintah harus memperbaiki sistem pasokannya terlebih dahulu, jika ingin mengurangi tekanan inflasi. Dua tahun pertama menjabat merupakan waktu krusial untuk menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Shubhada Rao, Ketua Ekonom Yes Bank di Mumbai, Senin (9/6/2014).

Fokus untuk mengatasi inflasi juga dapat mengurangi melesetnya target defisit fiskal yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya.

Lebih lanjut, Presiden India Pranab Mukherjee mengemukakan pihaknya akan mendukung reformasi perusahaan publik di sektor batu bara dan industri pertahanan untuk menarik investasi swasta, sekaligus mempercepat implementasi proyek investasi terutama di sektor padat karya.

Hampir 10 juta orang memasuki dunia kerja setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya populasi usia produktif ke angkatan kerja. Pergeseran demografi merupakan keuntungan potensial bagi ekonomi India, tetapi jika gagal dimanfaatkan, itu akan menjelma menjadi bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper