Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Dipangkas, Bagaimana Kelanjutan Proyek Rumah Potong Hewan Jateng?

Rencana pembangunan rumah potong hewan modern berstandar internasional di Jawa Tengah diproyeksi hanya akan terealisasi sebagian lantaran pemangkasan alokasi dalam APBN Perubahan 2014.

Bisnis.com, SEMARANG--Rencana pembangunan rumah potong hewan modern berstandar internasional di Jawa Tengah diproyeksi hanya akan terealisasi sebagian lantaran pemangkasan alokasi dalam APBN Perubahan 2014.

Whitono, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, menuturkan RPH modern sangat penting untuk meningkatkan kualitas daging yang diproduksi provinsi itu.

Pada tahun ini, pemerintah berencana membangun empat unit RPH modern di Jateng yang akan didanai oleh APBN.

"Rencana RPH yang akan dibangun adalah di RPH Kudus, Brebes, Banyumas, dan Kabupaten Semarang yang dibiayai oleh APBN," kata Whitono kepada Bisnis, Jumat (23/5/2014).

Namun, seiring dengan pembahasan APBN-P 2014, anggaran pembangunan RPH modern turut terpangkas dan diproyeksi tidak akan terealisasi seluruhnya.

"Sehubungan dengan adanya surat edaran dari pusat terkait penghematan dan pemotongan anggaran di kementerian/lembaga yang saya terima Rabu [21/5/2014], maka kemungkinan tidak bisa teralisasi semua," tuturnya.

Padahal RPH yang akan dibangun adalah RPH yang memenuhi persyaratan teknis dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai.

RPH ini dapat menampung pemotongan ternak di daerah, sehingga daging yang dihasilkan adalah daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

Pada 2013, program revitalisasi RPH telah dilakukan di Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Surakarta, Boyolali dan Kabupaten Tegal.

Bahkan RPH Semarang, Boyolali, Salatiga, dan Surakarta telah dilengkapi dengan fasilitas ruang pendingin dan truk pengangkut daging beku.

Upaya revitalisasi RPH merujuk pada ketentuan UU No. 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang mewajibkan kabupaten/kota memiliki RPH yang memenuhi persyaratan teknis.

Kebutuhan daging sapi nasional pada 2014 diproyeksi sebanyak 575.880 ton. Dari jumlah tersebut, Jateng berkontribusi sekitar 19%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper