Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengisyaratkan penundaan jadwal penutupan lokalisasi pekerja seks komersial Gang Dolly yang semula direncanakan pada 19 Juni 2014.
Penundaan jadwal penutupan dikarenakan belum tercapainya kesepakatan antara Pemerintah Kota Surabaya dengan warga setempat.
"Dalam pertemuan dengan warga pada Rabu malam (21/5/2014) belum ada titik kesepakatan secara tertulis antara pemkot dengan warga," katanya.
Menurut Wisnu, pertemuan diikuti oleh warga terdampak dari RW VI Kelurahan Putat Jaya, pengelola atau mucikari serta dan PSK.
Sebelumnya, mantan wakil ketua DPRD Surabaya ini juga sudah bertemu dengan perwakilan warga dari RW III, X, XI, dan XII.
Menurutnya, pada prinsipnya warga terdampak menerima penutupan dengan catatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bisa memenuhi janjinya.
Wisnu menegaskan jadi tidaknya penutupan Gang Dolly bergantung pada kesiapan Pemkot Surabaya memenuhi janji, di antara janji itu yakni akan memberikan jaminan hidup pascapenutupan Dolly. Artinya, warga yang hidup dari geliat Dolly tetap mendapat penghasilan yang sama setiap bulannya.
"Kalau tidak sanggup ya tidak apa-apa, saya yang akan tanggung jawab kalau ditunda, kalau sanggup tinggal teknisnya seperti apa, kalau pemkot belum sanggup memenuhi janji ya bagaimana baiknya," ujarnya.
Dia menyayangkan pernyataan Gubernur Jatim H Soekarwo yang mendukung penutupan. "Gubernur tidak pernah mengetahui secara detail gejolak yang terjadi," ujarnya. (ant/yus)