Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI vs PRABOWO: Ini Alasan Indra Piliang Jatuh Hati Sama Jokowi-JK

Kader Partai Golkar Indra J Piliang yang 'membelot' ke kubu Jokowi-Jusuf Kalla ternyata belum pernah bertemu dengan Gubernur Jakarta itu. Dia bahkan sangat dekat Aburizal.
 Pasangan Jokowi-JK/Antara
Pasangan Jokowi-JK/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kader muda Partai Golkar Indra J Piliang yang membangkang dari keputusan partai mendukung pasangan Prabowo-Hatta, sebaliknya mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, dikenal sangat dekat dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB).

Apa yang melandasi pilihan politik Indra Piliang tersebut, ini penjelasan Indra dalam surat terbuka di blog pribadinya.

"Saya sama sekali tidak pernah bertemu dengan Jokowi, jangankan bersalaman," katanya dalam tulisan bertajuk "Mengapa Saya Mendukung Jokowi (1)".

Dia pun meletakkan jabatannya sebagai Ketua Departemen Kajian dan Kebijakan DPP Partai Golkar. Adapun posisi yang diakuinya masih melekat adalah Deputi Sekjen DPP MKGR, Wakil Sekjen DPN HKTI yang dipimpin oleh Pak Prabowo Subianto dan anggota Partai Golkar sejak tahun 2008.

Indra menguraikan kedekatannya dengan ARB yang merupakan 'mentor' politiknya dan juga dengan Prabowo sendiri.

Bahkan, keputusannya untuk mendukung Jokowi dilakukan setelah berdiskusi panjang dengan ARB pada Kamis (22/5/2013), "dalam pembicaraan hampir dua jam."

"Sungguh suatu sikap yang jarang saya lihat dan temukan, berupa pengorbanan besar yang dilakukan Ketum ARB untuk kebaikan dan kebesaran bangsa dan negara Indonesia di masa depan. Saya menyimak dengan takjub semua informasi detil, teknis dan kadang off the record yang beliau sampaikan," katanya.

Dia mengenal ARB sejak 2003, sementara dengan Hatta mulai beberapa tahun sebelumnya.

Sebelum ini, Indra juga 'membelot' saat Golkar mendukung Fauzi Bowo (Foke) maju sebagai calon Gubernur DKI. Namun, dia beralasan bahwa dukungannya ke Jokowi saat itu dilakukan sebelum deklarasi dukungan Golkar ke Foke.

"Walau sering mengkritik Jokowi, saya adalah orang yang terus memperhatikan segala sepak-terjangnya. Seseorang yang mengkritik orang lain, tentulah harus selalu memperhatikan orang yang dikritiknya," lanjutnya.

Kritiknya antara lain soal tulisan Jokowi di sebuah harian ibu kota berjudul "Revolusi Mental." "Bagi saya, tulisan itu terlalu sumir."

Dalam uraiannya, Indra menyebut Jokowi sebagai "wajah manusia Indonesia kebanyakan." Hal itu karena mantan Wali Kota Solo itu sering berada di lapangan.

"Kadang, atau mungkin sering, ia salah berkata-kata. Ia juga menunjukkan kecanggungannya," tulis Indra.

Namun, justru karena berbagai kekurangan Jokowi itulah Indra merasa lebih berguna apabila menjadi bagian dari pemenangan Jokowi, ketimbang sosok yang mungkin lebih segalanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper