Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antipasi Kunjungan Wisman Timteng Turun, Turis Asal China, Korsel, Jepang Digenjot

Dengan adanya virus MERS yang menjangkit penduduk Timur Tengah, Dirjen Pemasaran Kemenparekraf Esthy Reko Astuti berharap tidak ada lagi penurunan datangnya wisman Timur Tengah ke Indonesia pada 2013 ke 2014
Ilustrasi/reuters
Ilustrasi/reuters

Bisnis.com, JAKARTA- Dengan adanya virus MERS yang menjangkiti penduduk Timur Tengah, Dirjen Pemasaran Kemenparekraf Esthy Reko Astuti berharap tidak ada lagi penurunan datangnya wisman Timur Tengah ke Indonesia pada 2013 ke 2014.

Data kedatangan wisman ke Indonesia yang dicatat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan kunjungan wisman Timur Tengah pada 2006 hanya 55.033 ribu orang saja.

Pada 2011 naik 350% menjadi 175.885 orang. Mereka mayoritas adalah wisman yang berasal dari Saudi Arabia, Bahrain, Kuwait, Mesir dan negara Timur Tengah yang masuk kategori “lain-lain”. Namun pada 2013 menurun 20% menjadi 148,788 orang. Penurunan ini diakibatkan kurangnya promosi pariwisata dari Indonesia ke negara Timur Tengah.

Kemenparekraf berharap dapat mencapai target sebanyak 9,5 juta kunjungan wisman pada 2014. Untuk mencapai target tersebut, pihak Kemenparekraf juga melakukan sells mission untuk mendongkrak pariwisata Indonesia.

Sells mission yang dilakukan pada bulan lalu Maret lalu ini merupakan kunjungan Indonesia ke Timur Tengah khususnya Makkah, Madinah, Jeddah dan Dubai untuk mengadakan pertemuan bisnis.

Pertemuan bisnis dengan pemangku kepentingan di Timur Tengah ini membicarakan tentang promosi industri airline, agen travel dan hotel.

“Tiap tahunnya wisman Timur Tengah datang ke Indonesia pada menjelang bulan puasa dan bisanya mereka membawa rombongan keluarga. Hal ini yang akan kami coba pertahankan,” ujarnya.

Kami tidak berharap adanya pengurangan dari wisman Timur Tengah. Namun jika terkait virus MERS, maka kami akan genjot wisman dari China, Korea Selatan dan Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper