Bisnis.com, JAKARTA—Surplus transaksi berjalan Jepang menipis melebihi perkiraan selama Maret, dan lonjakan impor sebelum terjadi peningkatan pajak penjualan pada bulan lalu telah mengurangi keuntungan investasi asing .
Surplus sebesar 116,4 miliar yen (US$1,14 miliar) tersebut dilaporkan Kementerian Keuangan di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (12/5/2014).
Sementara itu, berdasarkan hasil survei Bloomberg News, rata-rata analis memperkirakan surplus tersebut mencapai 347,7 miliar.
“Surplus transaksi berjalan Jepang akan menuju pada arah pemulihan bertahap,” ujar Takeshi Minami, chief economist pada Norinchukin Research Institute Co.
Dia menambahkan bahwa pajak penjualan cenderung menurunkan permintaan domestik meski setiap peningkatan ekspor cenderung menjadi moderat.
Imbal hasil atas obligasi pemerintah bertenor 10 tahun tercatat sekitar 0,6% atau yang terendah dibanding seluruh negara. Sedangkan nilai tukar yen anjlok sekitar 15% terhadap dolar AS sejak awal 2013.