Bisnis.com, TOKYO — Para ekonom Jepang menilai Bank of Japan (BoJ) telah gagal memenuhi target inflasi, sehingga menggarisbawahi perlunya upaya lebih kuat untuk membangkitkan perekonomian.
Pekan lalu, dewan bank sentral Jepang memprediksi harga konsumen akan naik 1,9% pada tahun fiskal 2015, sesuai dengan target pemerintah sebesar 2%. Namun, hanya ada 2 dari 34 ekonom dalam survei Bloomberg yang optimistis predisi tersebut dapat terpenuhi.
BoJ diperkirakan terus mengguyur stimulus melalui pembelian obligasi hingga Jepang dapat menangkal dampak kenaikan pajak konsumsi April 2014. Pada saat bersamaan, Perdana Menteri Shinzo Abe ditantang untuk mempertahankan kepercayaan terhadap keberhasilan proyek Abenomics.
“Perkembangan strategi pertumbuhan [Abenomics] masih lambat. Jika perlambatan ini berlanjut lebih jauh, para investor asing dapat kehilangan kepercayaan terhadap Abenomics dan harga saham akan terjun bebas,” ujar Yuichi Kodama, Kepala Ekonom Meiji Yasuda Life Insurance Co, Selasa (5/11/2013).
Hingga kini, Abe belum juga meluncurkan ‘panah ketiga’, yaitu legislasi yang mengatur pemangkasan pajak korporasi yang diharapkan dapat mengadvokasi perusahaan Jepang untuk mendorong potensi pertumbuhan.