Bisnis.com, WASHINGTON — Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat kembali menyusut pada Maret 2014 menyusul peningkatan kinerja ekspor. Namun, pemulihan tersebut belum cukup untuk mencegah pemerintah mengoreksi turunnya prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2014.
Departemen Perdagangan mencatat defisit neraca perdagangan menyusut 3,6% menjadi US$40,4 miliar, sesuai ekspektasi konsensus ekonom.
Ketika disesuaikan dengan tingkat inflasi, maka defisit membengkak menjadi US$49,4 miliar pada Maret tahun ini dari US$49,8 miliar pada bulan sebelumnya.
Namun, defisit kali ini terhitung lebih besar daripada estimasi pemerintah pada pekan lalu yang menyebutkan defisit perdagangan bakal mengecil menjadi US$38,9 miliar.
Sejumlah ekonom menilai data ekonomi tersebut dapat memangkas total pertumbuhan ekonomi kuartal I/2014 yang sebesar 0,1% year on-year. Laporan tersebut juga menyebutkan belanja konstruksi dan persediaan pabrik melemah dari estimasi pemerintah.
“Ada kemungkinan besar produk domestik bruto [PDB] direvisi turun akibat kontraksi ekonomi kuartal I/2014 sekitar minus 0,5%,” kata John Ryding, ekonom senior RDQ Economics di New York, Selasa (6/5/2014).
Rencananya, pemerintah akan mengumumkan revisi PDB pada Mei tahun ini. Dalam laporan awal, pemerintah memperkirakan defisit neraca perdagangan berujung pada pemangkasan sekitar 0,83% dari PDB, mengikuti penurunan ekspor terbesar selama 5 tahun terakhir.
Sementara itu, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam laporan outlook-nya terbaru memperkirakan ekonomi Amerika Serikat kembali terangkat pada kuartal II/2014 sebesar 3,9%. Tetapi, tekanan inflasi diprediksi masih melemah hingga 2015.