Bisnis.com, WASHINGTON— Penjualan rumah bekas Amerika Serikat merosot pada Maret 2014, mengikuti penurunan selama 3 bulan berturut-turut menyusul kenaikan harga dan kurangnya pasokan.
National Association of Realtors mencatat penutupan, yang biasanya berlangsung satu hingga dua bulan setelah kontrak ditandatangani, turun 0,2% menjadi 4,59 juta laju tahunan, level terendah sejak Juli 2012.
Penjualan turun 8,5% Maret tahun ini dibandingkan tahun lalu, sebelum disesuikan dengan pola musiman.
Nilai properti telah melonjak lebih cepat daripada kenaikan upah pekerja sehingga kepemilikan rumah cenderung tidak terjangkau oleh sebagain besar masyarakat Amerika Serikat.
Cuaca ekstrim yang melanda Negeri Paman Sam pada Januari-Februari tahun ini disebut-sebut meredam kontribusi pasar properti dan berkontribusi terhadap kekurangan pasokan sehingga mamacu kenaikan harga.
“Pemulihan pasar properti sepertinya belum mencapai momentumnya. Faktor cuaca kemungkinan berkontribusi, tetapi yang lebih utama adalah pada kurangnya pasokan rumah,” jelas Guy Berger, ekonom RBS Securities Inc. di Stamford, Connecticut, Selasa (22/4).