Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Vladimir Putin menyatakan akan menghentikan subsidi dan akan terus menekan perekonomian Ukraina di tengah upaya pemerintah negara itu menghadapi kelompok separatis.
Menurut Putin, Rusia selalu memberikan bantuan ekonomi dan subsidi kepada Ukraina senilai ratusan juta dolar AS. Namun demikian, dia menegaskan di depan parlemen bahwa subsidi itu tidak bisa lagi dilanjutkan.
Putin pun mendesak dilakukannya pembicaraan untuk memaksa Ukraina melakukan pembayaran lebih awal atas gas alam yang diimpor dari Rusia. Kalau hal itu tidak dilakukan maka Rusia akan mengalihkan ekspornya ke negara lain.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan negara tersebut berutang hingga US$16,6 miliar dalam sektor energi. Sedangkan pemerintah Ukraina yang tengah mengupayakan bantuan internasional, menyatakan kemarin akan menggunakan kekuatan bersenjata untuk menghadapi para aktivis pro Rusia yang menguasai sejumlah gedung pemerintah di wilayah timur negara itu.
Ukraina menuding Rusia sebagai provokator kerusuhan di perbatasan negara itu untuk mengacau pemilihan presiden pada bulan depan sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (10/4/2014).