Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Kapal Rusia Lintasi Bosphrous, Perkuat Militer Di Krimea

Dua kapal perang Rusia Selasa (4/3/2014) Rabu (5/3/2014) WIB melintasi Selat Bosphorus Turki menuju ke Laut Hitam, kata laporan media Turki saat Rusia dan Barat telah terkunci dalam kebuntuan atas semenanjung Krimea, Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah)
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah)

Bisnis.com, ISTANBUL - Dua kapal perang Rusia Selasa (4/3/2014) atau Rabu (5/3/2014) melintasi Selat Bosphorus Turki menuju ke Laut Hitam, kata laporan media Turki saat Rusia dan Barat telah terkunci dalam kebuntuan atas semenanjung Krimea, Ukraina.

Kantor berita milik pemerintah Turki, Anatolia, menyajikan gambar salah satu kapal perang, dan mengatakan Rusia telah "memanggil" kapal-kapalnya kembali ke armada Laut Hitam untuk memperkuat kehadiran militernya di Krimea.

Sebuah kapal Ukraina juga terlihat melintasi Selat Dardanelles di lepas pantai barat Turki dan diperkirakan akan masuk ke Laut Hitam, kata lembaga itu.

------------------------------------------

Menurut sensus Ukraina 2001, di wilayah ini berpenduduk 2.033.736 orang dengan komposisi etnis sebagai berikut:

  • Rusia - 58,3%
  • Ukraina - 24,3%
  • Krimtataren - 12,1%
  • Belarusians - 1,44%
  • Tatar - 0,54%
  • Armenia - 0,43%
  • Yahudi - 0,22%

---------------------------------------

Militer Turki mengatakan bahwa pihaknya bergegas mengirimkan delapan jet F-16 pada Senin setelah sebuah pesawat mata-mata Rusia terdeteksi terbang sejajar dengan kapal-kapalnya di pantai Laut Hitam.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara di telepon Selasa malam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas rakyat Ukraina untuk menyelesaikan krisis negara mereka.

Erdogan juga menekankan bahwa "ketidakstabilan (di Ukraina) akan berdampak serius pada seluruh wilayah", menurut pernyataan dari kantornya.

Turki, sekutu NATO, telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang nasib minoritas Tatar berbahasa Turki di Krimea, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman sampai ditaklukkan oleh Rusia pada akhir abad ke-18.

Pada akhir 1917 di Krimea, dari data Wikipedia, setelah selama tahun-tahun bergolak Perang Saudara Rusia, akhirnya tercapai kemerdekaan Republik Rakyat Krimea. Tetapi negara ini berumur pendek karena pada Januari 1918 , republik ini diduduki oleh Bolshevik. Antara 1921 dan 1945 wilayah ini berada di Daerah Otonomi Krimea Republik Sosialis Soviet , yang termasuk bagian dari SFSR Rusia . Dari 1945 status otonom dicabut dan republik berubah ke Oblast Krims . Pada tahun 1954 , Krimea secara keseluruhan selama pemerintahan Nikita Khrushchev wilayah ini ditransfer dari Rusia ke Ukraina.

Pada Januari 1991 mayoritas penduduk melalui referendum menyerukan untuk pembentukan Republik Otonomi Krimea di dalam Uni Soviet . Dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Krimea menjadi bagian dari negara merdeka baru Ukraina , karena sebagian besar etnis di Krimea didominasi etnis Rusia setelah program transmigrasi dari Rusia hal ini menyebabkan beberapa ketegangan antara Ukraina dan Rusia.

Pada 6 Mei 1992 mengambil parlemen di Simferopol konstitusi terpisah untuk Republik yang baru terbentuk dari Crimea. Hal itu juga disepakati bahwa Republik Krimea sebagai sebuah republik otonom dalam Ukraina akan terus berlanjut. Sejak itu Republik Krimea atau Republik Otonomi Qirim memiliki senjata dan bendera sendiri. (Antara/AFP/Reuters)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper