Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megawati Soekarnoputri, Nama Capres PDI-P Belum Ditetapkan

Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo menegaskan hingga saat ini Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri belum menentukan dan menetapkan nama calon presiden.
Ketua Umum PDi-P Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Joko Widodo/JIBI
Ketua Umum PDi-P Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Joko Widodo/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo menegaskan hingga saat ini Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri belum menentukan dan menetapkan nama calon presiden.

“Karena itulah pemberitaan yang menyatakan bahwa Ibu Ketua Umum telah menetapkan capres, sama sekali tidak benar. DPP partai masih menyiapkan berbagai macam skenario untuk mengantisipasi berbagai perkembangan politik nasional dan internasional,” ujarnya, Senin (3/3/2014).

Seperti diketahui, sebuah harian nasional memberitakan bahwa Megawati telah menetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, yang juga kader PDI-P, sebagai capres.

Mengutip sebuah sumber, harian itu mengungkapkan bahwa penetapan capres Jokowi sudah dilakukan sejak dua bulan lalu, dan kini tinggal soal kapan waktu pendeklarasiannya.

Tjahjo mengakui saat ini memang banyak pihak yang mendorong dan mendesak agar PDI-Psegera mengumumkan capresnya. “Tekanan ini kuat sekali. Disinilah diperlukan kesabaran revolusioner.”

DPP PDI-Pjustru meminta partai lain yang sudah ngebet untuk deklarasi, agar segera saja mendeklarasikan capresnya. Harusnya mereka tampil percaya diri daripada bermanuver mendesak PDI-P.

“Kami menyakini bahwa momentum yang tepat untuk mendeklarasikan capres bukanlah momentum yang tepat untuk disampaikan saat ini,” papar Tjahjo.

BANTAH KABINET BAYANGAN

Tjahjo juga membantah bahwa PDIP sudah menyiapkan kabinet bayangan. Menurutnya, dalam sistem presidensial, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden terpilih.

Dia menegaskan DPP PDI-P lebih memfokuskan diri di dalam memenangkan pemilu legislatif, daripada sekadar bicara tentang orang per orang untuk jabatan menteri.

“Biarlah itu menjadi urusan presiden terpilih nanti. PDI-P lebih memilih bekerja untuk rakyat saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tomy Sasangka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper