Bisnis.com, BANYUMAS - Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Dinpertanhutbun) Banyumas, Jawa Tengah, Tjutjun Sunarti, mengatakan bahwa serangan hama wereng cokelat di kabupaten itu meluas karena telah mencapai 1.100 hektare.
"Luasan tanaman padi yang terserang hama wereng coklat pada Januari hanya 527 hektare, sekarang telah mencapai 1.100 hektare," katanya, di Purwokerto, Selasa (18/2/2014).
Berdasarkan laporan sementara, kata dia, dari 1.100 hektare yang terserang wereng, 110 hektare di antaranya puso. Menurut dia, serangan hama wereng cokelat tersebut terjadi di 27 kecamatan se-Kabupaten Banyumas.
"Sebelumnya, serangan hama wereng cokelat paling parah di Kecamatan Jatilawang. Namun sekarang, serangan terparah terjadi di Kecamatan Sokaraja dan Kembaran," katanya. Kendati demikian, dia mengatakan serangan wereng cokelat itu relatif kecil dibandingkan dengan luasan tanam yang secara keseluruhan mencapai 30.000 hektare.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya telah mendistribusikan sekitar 2,6 ton pestisida kepada petani guna mengendalikan hama wereng cokelat.
"Penyemprotan tidak hanya dilakukan pada daerah yang terkena serangan, tetapi juga di areal sekitarnya agar serangan hama wereng cokelat tidak meluas. Luasan yang dikendalikan telah mencapai lebih dari 2.500 hektare," katanya.
Salah seorang petani di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Sirun (58) mengaku kesulitan mengatasi serangan hama wereng cokelat yang berlangsung sangat cepat. "Biasanya, dalam waktu 3 hari, tanaman padi yang terserang wereng cokelat langsug mengering," katanya.
Menurut dia, petani langsung membakar tanaman padi yang mengering akibat diserang wereng cokelat.