Bisnis.com, BATAM – Salah satu perusahaan galangan kapal di Kota Batam, Provinsi Kepri, PT Sentek Indonesia, berhenti operasi akibat terjadinya mogok kerja buruh.
Dari pengamatan, perusahaan yang bergerak di sektor perbaikan dan pembuatan kapal itu terlihat tidak melakukan aktivitas yang berarti sejak pagi hingga berita ini ditulis.
Dari pengamatan bisnis, hanya tampak sejumlah mobil pribadi yang keluar masuk gerbang perusahaan yang berlokasi di daerah Dapur 12, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung itu.
Sejak pagi, 111 orang buruh perusahaan asal Singapura itu melakukan mogok kerja memprotes pemecatan karyawan oleh manajemen pada Oktober 2013 lalu.
Iwan Sosiawan Putra, Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) FSPMI PT Sentek Indonesia mengungkapkan karyawan yang mogok lebih dari setengah dari total karyawan perusahaan itu yang berjumlah 206 orang.
Ada hampir seribu orang buruh galangan kapal bekerja di PT Sentek Indonesia, tetapi sekitar 800 orang di antaranya berasal dari lima perusahaan sub-kontraktor di sana.
Pekerja yang mogok kerja adalah karyawan PT Sentek, tidak ada karyawan perusahaan sub-kontraktor.
Menurut Iwan, para karyawan yang tidak bergabung dengan serikat pekerja diliburkan oleh pihak perusahaan karena adanya mogok kerja tersebut, begitu pun buruh dari sub-kontraktor, juga diliburkan.
“Karyawan subkon juga diliburkan, disuruh pulang sama sekuriti,” kata Iwan.
Karena itu dia memastikan bahwa pada hari ini perusahaan tersebut tidak beroperasi sama sekali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, PT Sentek Indonesia mengerjakan 13 proyek perkapalan pada akhir 2013.
Sebagian besar proyek tersebut adalah perbaikan kapal, sedangkan sebagian lainnya pembuatan kapal milik sendiri yakni pembangunan kapal tanker.