Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Seseorang Tembaki Demonstran Antipemerintah di Bangkok

Seseorang melepaskan tembakan ke arah sekelompok demonstran anti-pemerintah di Bangkok hingga menyebabkan 7 orang terluka dan 1 orang terkena luka serius.
Inda Marlina
Inda Marlina - Bisnis.com 11 Januari 2014  |  17:00 WIB
Seseorang Tembaki Demonstran Antipemerintah di Bangkok
Para demonstran melakukan aksi mereka untuk menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. - bisnis.com

Bisnis.com, BANGKOK - Seseorang melepaskan tembakan ke arah sekelompok demonstran anti-pemerintah di Bangkok hingga menyebabkan 7 orang terluka dan 1 orang terkena luka serius.

Penembakan tersebut terjadi pada Sabtu (11/1/2014) pagi saat para demonstran melakukan aksi mereka untuk menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Seperti yang dilansir dari kantor berita Reuters, aksi penembakan itu berada di persimpangan dekat lokasi wisata Khao San Road. Dari tindakan kekerasan tersebut terdengar dua kali bunyi tembakan.

Kepala Polisi Thailand Adul Saengsingkaew mengatakan pihaknya mendengar dua tembakan pada pagi hari saat demonstrasi berjalan.

"Kami masih menyelidiki siapa penembak para demonstran itu," ujarnya seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (11/1/2014).

Insiden tersebut menjadi satu dari beberapa kekerasan terhadap demonstran anti-pemerintah di Thailand. Pada Jumat (10/1) lalu, juga terjadi penembakan pada pengunjuk rasa yang melukai 6 orang.

Unjuk rasa di Thailand dipicu oleh tudingan korupsi dan nepotisme keluarga Shinawatra. Protes ini merupakan klimaks dari konflik antara penduduk kelas menengah di Bangkok dan pemerintah yang didukung oleh orang miskin serta tunawisma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

demonstran Krisis Thailand
Editor : Fatkhul-nonaktif

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top